Menurutnya, pemerintah telah membuktikan kereta cepat Jakarta-Bandung bisa terealisasi. Ia kemudian membuat rancangan dengan variabel-variabel tertentu yang membuat kereta api nanti lebih efisien. Salah satunya, terkait dengan cost atau biaya.
Perhitungan cost ini tentu memperhatikan jalur atau jalan mana saja yang akan dilalui oleh kereta cepat tersebut. "Nah, itu mempengaruhi. Terus cara, terus daya beli masyarakat, ini dihitung sebagai suatu optimalisasi," jelasnya.
BACA JUGA: Luhut: Tiongkok Siap Garap Proyek Kereta Cepat Surabaya-Jakarta
Meski demikian, kata Budi, keberadaan kereta cepat itu bukan semata-mata untuk komersial. Tentu harus ada tanggung jawab bersama baik pihak swasta atau pemerintah.
"Justru yang akan mendapatkan bangkitan ekonomi itu adalah kota-kota yang dilalui. Dan cost yang dikeluarkan pada kereta cepat, terbayarkan pada bangkitnya ekonomi di banyak daerah. Katakanlah Purwokerto, Cirebon, Jogja, Solo dan Surabaya, pasti akan kegiatan ekonomi bertambah," jelasnya. (Mohamad Nur Khotib)