Dilanjut: ”Mereka ngobrol, ada banyak orang. Ada 15 orang main bareng Pak Firli. Beliau-beliau ngobrol sekitar 15 menit, kemudian Pak Firli main lagi di lapangan.”
Ketika Firli dan Syahrul ngobrol, Eddy dan belasan orang lainnya berada di dekat mereka. Eddy juga mendengar pembicaraan mereka. Jarak antarmereka dengan Firli dan Syahrul tak sampai 3 meter.
”Jarak antara saya dengan belieu-beliau sekitar 3 meter. Itu kan tempat duduk umum, terbuat dari ubin panjang. Saya ada di ujung situ. Barisan itu saya di sebelah kirinya Pak Menteri. Saya ada di situ, duduk di situ. Ngomongnya juga kadang saya dengar, kadang nggak. Karena saya tidak nguping pembicaraan.”
Dari penjelasan Eddy ini bisa disimpulkan, bukan Firli menemui Syahrul. Melainkan, Syahrul datang ke tempat latihan bulu tangkis yang saat itu ada Firli Bahuri. Entah itu kebetulan atau tidak.
Kombes Ade Safri mengatakan, pengaduan masyarakat soal pemerasan adalah terkait penanganan perkara dugaan korupsi di Kementerian Pertanian pada 2021.
Maka, jika foto di Firli dan Syahrul itu benar terjadi antara Februari atau Maret 2022 (seperti kata Eddy Hartono), ketika pertemuan itu Syahrul selaku Menteri Pertanian saat itu sedang dalam pantauan KPK. Tepatnya, kementerian yang dipimpin Syahrul sedang diperiksa KPK.
Perkara dugaan pemerasan tersebut ditanyakan wartawan ke Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jumat, 6 Oktober 2023. Jawaban Jokowi pendek saja: ”Enggak tahu, ditanyakan saja kepada aparat penegak hukum, KPK atau ke kepolisian.”
Wartawan tanya pula ke Menko Polhukam Mahfud MD seusai mengisi kuliah umum di University Club (UC) UGM, Sleman, DIY, Jumat. Dijawab Mahfud begini:
”Ya… ditanyakan ke sana, yang menyiarkan pemerasan itu kan yang bersangkutan, bukan saya. Ditanyakan saja ke sana.”
Dugaan pemerasan tersebut masih diselidiki Polda Metro Jaya, belum disidik. Kalau disidik, ada tersangka. Polisi bertindak sangat hati-hati. Ini peristiwa sangat penting Indonesia. Dilarang salah penanganan.
Seandainya dugaan itu terbukti dan menimpa ketua KPK, sangat berat kondisi Indonesia. Kondisi sekarang pun korupsi merajalela. Apalagi kalau itu terbukti. Rusak parah. (*)