Keren! Para Inovator Muda Paparkan Inovasi Didepan Para Pemimpin KTT AIS Forum 2023

Jumat 13-10-2023,05:42 WIB
Reporter : Salsa Amalika
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Para delegasi negara-negara kepulauan (AIS) dan Inovator muda memaparkan berbagai inovasi di bidang kelautan, didepan para pemimpin Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) The Archipelagic and Island States (AIS) Forum pertama pada Rabu, 11 Oktober 2023 di Nusa Dua, Badung, Bali.

Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa pemaparan para inovator muda tersebut sejalan dengan pembahasan para pemimpin negara KTT AIS Forum mengenai pentingnya pendekatan inklusif dan inovasi.

“Seperti yang sudah kita sebutkan sebelumnya dalam pertemuan, pendekatan inklusif dan inovasi sangat lah penting. Oleh karenanya, saya mengundang dua kelompok representatif, satu mewakili anak muda dan satu lainnya mewakili para inovator,” ucap Presiden di tengah sesi working luncheon KTT AIS Forum 2023.

Yuv Sungkur, perwakilan Delegasi Pemuda AIS dari Mauritius, menyampaikan bahwa para delegasi muda telah berkumpul pada 6 hingga 7 Oktober 2023 dan menyepakati Deklarasi Pemuda AIS yang pertama.

Deklarasi tersebut merupakan dokumen penting yang akan menjadi pencapaian bersejarah bagi negara kepulauan, berisi pernyataan dari 26 delegasi yang mewakili Karibia, Pasifik, dan Samudra Hindia.

BACA JUGA:Menu Seafood Jadi Jamuan Utama dalam Gala Dinner KTT AIS Bali

Dalam deklarasinya, Yuv Sungkur menyebut, empat tema strategis utama dibahas dan disepakati, yakni mendukung aksi iklim berbasis kelautan, mendorong ekonomi biru yang berkelanjutan, memberantas polusi laut, dan mengintegrasikan tata kelola laut yang inklusif dan antargenerasi.

Deklarasi tersebut kata Yuv merupakan pengingat bersejarah bahwa kami, kaum muda dari negara-negara kepulauan, akan terus bersuara demi pencapaian masa depan yang lebih baik bagi lautan, yang akan selalu didorong oleh tindakan lokal kami.

"Bersamaan dengan deklarasi kami terdapat serangkaian rencana aksi individu di mana para delegasi akan melaksanakan komitmennya sendiri dan mengubahnya menjadi tindakan nyata,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, terdapat dua anak muda Indonesia yang turut memaparkan inovasi mereka, yakni Nadea Nabilla dan Fajar Sidik Abdullah Kelana.

Nadea Nabilla menjelaskan bahwa dua juta nelayan skala kecil menghasilkan lebih dari delapan juta ton karbon dioksida per tahun. Hal tersebut disebabkan oleh penggunaan bensin yang menghabiskan 70 persen pendapatan mereka.

BACA JUGA:KTT AIS Forum 2023, Indonesia Susun Strategi Hadapi Perubahan Iklim dari Sektor Pariwisata

Untuk itu, dia membuat suatu inovasi berupa mesin kapal listrik nelayan, Manta One, yang disebutnya dapat mengurangi karbon hingga 78 persen.

“Peralihan dari mesin pembakaran ke Manta One akan memberikan dampak langsung terhadap pengurangan karbon sebesar 78 persen dan efisiensi biaya per perjalanan sebesar 70 persen. Ini merupakan kebanggaan sekaligus kebahagiaan bagi Indonesia,” ujar Nadea.

Sementara itu, Fajar Sidik Abdullah Kelana menjelaskan dampak perubahan iklim terhadap sektor perikanan budidaya. Menurutnya, perubahan iklim telah menyebabkan penurunan kualitas air dan menyebabkan gagal panen yang berdampak pada 2,2 juta petani ikan di Indonesia dan petani ikan di belahan dunia lainnya.

Kategori :