Sementara itu, warga Palestina di Kota Gaza diberi peringatan untuk mengungsi ke bagian selatan wilayah tersebut.
Namun, banyak yang memilih tetap tinggal di rumah mereka, didorong oleh instruksi dari Hamas.
Situasi ini menciptakan ketidakpastian mengenai nasib Kota Gaza setelah penaklukan, serta pertanyaan mengenai siapa yang akan memerintah Gaza jika kepemimpinan Hamas dihancurkan.
Beberapa rencana, termasuk memberikan kendali kembali kepada Otoritas Palestina yang mengelola sebagian Tepi Barat, sedang dibahas oleh diplomat, pejabat, dan analis.
Namun, rencana ini memiliki tantangan tersendiri terkait dengan persepsi bahwa Otoritas Palestina akan menjadi boneka Israel.
Para analis militer dan politik juga membahas strategi jangka panjang terkait Gaza, termasuk apakah Israel akan melakukan operasi penangkapan selama 18 bulan.
Atau hanya menghilangkan kemampuan militer Hamas tanpa merusak struktur sosialnya.
Sementara itu, baik Israel maupun Hamas terus terlibat dalam perang fisik dan psikologis, menggunakan ancaman dan bocoran informasi untuk keuntungan masing-masing. Terutama karena situasi sandera belum terselesaikan. (*)