Sehari sebelumnya Satlantas Polresta Magelang sempat mengumumkan adanya pengalihan arus lalu lintas karena adanya kegiatan Banteng #3 Metu Kandang.
Kegiatan Banteng #3 Metu Kandang itu sebagai dukungan terhadap bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo di Lapangan Soepardi, Mungkid.
Ketika sebagian massa simpatisan PDIP ingin kembali ke Jogjakarta. Mereka mengendarai sepeda motor. Seperti halnya konvoi massa selama ini, tak sedikit dari mereka yang menggeber motornya keras-keras.
Nah, simpatisan PDIP ini kemudian terlibat insiden dengan kelompok lain di wilayah Pabelan, Mungkid, Kabupaten Magelang.
Insiden terjadi akibat kesalahpahaman antara kedua kelompok tersebut yang berujung pada penurunan salah satu bendera partai politik.
BACA JUGA:Ini 4 Pengaturan Skor yang Pernah Terjadi di Indonesia
"Sebagian massa yang akan pulang ke Jogjakarta mengenderai sepeda motor terlibat gesekan dengan kelompok lain di Pabelan, Mungkid. Dari insiden ini terjadi pelemparan batu," katanya.
Usai insiden itu, sebagian massa memilih tetap melanjutkan perjalanan pulang menuju Jogjakarta.
Namun, tepat di pertigaan depan Toko Tape Ketan Muntilan, mereka diadang ratusan kelompok yan disinyalir adalah simpatisan GPK.
Situasi kian mencekam lantaran simpatisan PDIP yang hendak kembali ke Jogja diblokade massa simpatisan GPK.
Bentrok itupun mencapai puncaknya ketika enam motor dirusak dan dibakar dan aksi saling lempar batu justru semakin brutal.
Akhirnya pada pukul 21.30 WIB, situasi mulai terkendali. Massa yang hendak pulang ke Jogja diminta kepolisian agar memutar arah, melewati jalan lainnya.
BACA JUGA:Perbandingan Kekuatan Militer Hamas vs Israel yang Saling Lepaskan Serangan
Selain itu, polisi dan aparat gabungan turut memfasilitasi mediasi antar kedua kelompok sayap parpol tersebut. Mediasi itu juga dihadiri Bupati Magelang, Zaenal Arifin.
Zaenal Arifin sangat menyesalkan bentrok yang terjadi di wilayahnya. Ia menyebut kedua belah pihak nanti akan diundang guna melakukan mediasi lebih lanjut.
"Mediasi harus dilakukan untuk mencegah bentrokan terjadi lagi di kemudian hari. Pemerintah Kabupaten Magelang bersama kepolisian dari Polresta Magelagn juga akan mendata semua kerusakan akibat bentrokan," katanya.