Polisi masih menguji kebenaran pengakuan Danu. Juga mencocokkan keberadaan para tersangka pada Selasa, 17 Agustus 2021 malam sampai dini hari. “Kami masih menyelidiki. Belum sampai pada motif,” ujar Kombes Surawan.
Yang membuat polisi masih menyelidiki lagi pengakuan Danu, karena Danu pernah menyatakan kepada polisi bahwa pembunuh Tuti dan Amel adalah Yosep. Pengakuan itu dikatakan setahun lalu. Namun, ketika Danu diminta polisi menandatangani berkas pengakuan tersebut, ia menolak.
Penolakan itu membuat polisi meragukan pengakuan Danu, waktu itu.
Mengapa sekarang Danu mengaku begitu lagi dan bersedia tanda tangan atas pengakuan tersebut?
Pengacara Danu, Achmad Taufan, mengatakan kepada wartawan, kliennya menyerahkan diri ke Polda Jabar, Senin (16/10/2023) lantas membuat pengakuan tersebut, karena ingin membuat perkara ini terungkap secara terang.
Ditanya, mengapa Danu baru mengaku sekarang? Dijawab, baru sekarang Danu punya keberanian mengungkap pembunuhan ini.
Taufan: "Selama ini banyak tekanan terhadap Danu dari keluarga, sehingga beliau tak berani mengungkapkan kejadian yang sesungguhnya, sekalipun sudah 16 kali dipanggil dan diperiksa penyidik.”
Danu selama ini takut. Sebab ia masih kerabat terduga pelaku dan korban. Juga berstatus karyawan di yayasan milik Yosep. Juga, karena ia terlibat dalam pembunuhan. Ia takut dihukum.
Tapi, dalam kurun dua tahun terakhir, ia merasa tersiksa merahasiakan pelaku pembunuhan tersebut. Akhirnya ia menyerahkan diri ke polisi dan mengakui semuanya.
Memang, selama dua tahun dua bulan ini, kecurigaan polisi mengarah pada anggota keluarga sebagai terduga pelaku. Tapi polisi kesulitan mengusut, sebab TKP sudah dirusak oleh pelaku, sebelum polisi tiba di TKP.
Kini polisi meyakini kebenaran pengakuan Danu. Terbukti, sudah menetapkan lima tersangka. Bagaimana pengungkapan polisi berikutnya, tunggu sampai polisi menemukan bukti-bukti hukum lanjut. (*)