JAKARTA, HARIAN DISWAY – Presiden Joko Widodo resmi melantik tiga pejabat baru di Istana Negara, Rabu, 25 Oktober 2023. Pertama, mendapuk Andi Amran Sulaiman mengisi kursi kosong menteri pertanian. Menggantikan Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang sudah mengundurkan diri sejak 6 Oktober 2023.
Sebelumnya, Amran pernah masuk Kabinet Kerja era Jokowi-Jusuf Kalla. Juga menjabat sebagai menteri pertanian. Namun, tidak berlanjut di periode kedua kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Amran pun membeber program kerja yang akan dilaksanakan nanti. Salah satunya, fokus menekan impor beras. Yakni dengan meningkatkan produksi beras dalam negeri.
Impor beras tahun ini tembus 3,5 juta ton. Ia ingin menekan hingga ke titik nol. “Insyaallah bisa masuk swasembada pangan kembali," kata mantan Kepala Logistik PTPN XIV itu seusai pelantikan, kemarin.
BACA JUGA :Bukan AHY, Jokowi Resmi Lantik Andi Amran Sulaiman Jadi Menteri Pertanian
Ia cukup optimistis dengan target tersebut. Termasuk dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrem El Nino. Amran pernah melalui hal serupa pada tahun 2015 silam.
Lelaki kelahiran Bone itu pun yakin bisa meningkatkan produksi meski memasuki periode El Nino. “Kita sudah pernah melewati El Nino dengan sangat baik. Jadi tahun ini kita hadapi juga dengan cara yang terbaik,” katanya.
Tetapi, sebetulnya impor beras pernah terjadi selama Arman menjabat menteri pertanian periode 2014-2019 silam. Pada 2018, misalnya, impor beras tercatat 2,2 juta ton dari tahun sebelumnya 305 ribu ton. Bahkan naik cukup tajam jelang Pemilu 2019 yang sempat menimbulkan pertanyaan terkait program kemandirian pangan pemerintah.
PELANTIKAN Jenderal Agus Subiyanto sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) oleh Presiden Jokowi.-Sekretariat Presiden RI-
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tidak lagi dijabat oleh Jenderal Dudung Abdurachman. Jokowi melantik Jenderal Agus Subiyanto sebagai pengganti Dudung. Agus pun diberi tugas khusus untuk membantu pengamanan Pemilu Serentak 2024.
Agus akan bekerja sama dengan kepolisian. Juga bahu-membahu dengan masyarakat menjaga pemilu agar kondusif. Terutama untuk mengamankan 802 ribu titik Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Tantangan penyelenggaraan pemilu di setiap daerah ini berbeda-beda,” katanya. Di Jakarta, misalnya, rawan konflik sosial karena banyak aksi unjuk rasa. Beda dengan Jawa Barat yang rawan bencana alam di wilayah pegunungan.
BACA JUGA : Wacana Jabatan Panglima TNI dan KSAD Diperpanjang Setahun ke Depan, Jokowi: Masih Proses!
Untuk itu, Agus berencana meminta laporan dari setiap panglima daerah militer (pangdam) tentang kerawanan pemilu di daerah. Ia ingin mendengar rencana kontingensi dari setiap satuan di daerah.
"Sehingga pada saat pencoblosan dan lain-lain bisa aman," tegasnya. Agus pun diminta untuk memberi perhatian khusus pada penanganan konflik Papua. Dan akan mengubah pendekatan, yakni tidak hanya dengan senjata, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan dan keamanan.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga melantik Sulaiman sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) Republik Indonesia (RI) untuk Republik Argentina merangkap Republik Paraguay dan Republik Oriental Uruguay. Yang nantinya berkedudukan di Buenos Aires. (Mohamad Nur Khotib)