"Desak AMin maupun platform gagasankita.id ini cara kita untuk meningkatkan level kampanye," ujar Riezal, salah satu relawan Ubah Bareng yang baru bergabung Januari lalu.
Riezal resah karena begitu banyak politisi yang selalu mengatasnamakan anak muda. Tetapi, mereka belum tentu menyasar isu-isu yang dibutuhkan anak muda.
Istilah sekarang, gimmick. Hanya gaya yang muda. Namun, gagasan-gagasan yang ditawarkan jauh dari harapan anak-anak muda.
Karena itulah, Riezal beserta relawan ingin menaikkan kampanye ke level yang berbeda. Bukan hanya untuk meraup suara. Melainkan juga memberi ruang untuk pendidikan politik.
Program Desak AMin akan memberi ruang bagi anak-anak muda. Yakni untuk mengkritik dan 'menguliti' gagasan-gagasan yang ditawarkan AMin. "Dalam hal inilah anak-anak muda terlibat dalam iklim politik yang naratif," ujar pemuda 25 tahun itu.
Begitu pula platform gagasankita.id. Mereka diberi ruang untuk menyampaikan masalah. Sekaligus ide-ide untuk solusinya. Baru jalan hampir dua bulan, platform ini sudah menampung seribu gagasan anak muda dari seluruh Tanah Air.
Di sektor pendidikan, misalnya, ada yang mengkritik soal rendahnya literasi warga Indonesia. Lantas mengusulkan agar pasangan AMin kelak menciptakan perpustakaan kampung yang lebih modern.
Kemudian sektor seni-budaya. Ada yang cemburu lantaran aktivitas kesenian hanya berpusat di kota-kota besar seperti Jakarta. Lantas menginginkan agar yang di desa-desa diberi kesempatan yang sama.
BACA JUGA:Anak-anak Muda di Pusaran Pilpres 2024 (2): Bertemu Sekali, Novi Langsung Dilamar Ganjar
BACA JUGA:Anak-anak Muda di Pusaran Pilpres 2024 (3): Andalkan Gibran dan Gerakan Organik Relawan
"Semua gagasan-gagasan yang terkumpul tadi akan dikurasi. Lalu disatukan dengan visi dan misi AMin. Jadi semua bisa terlibat aktif," ungkap alumnus Ilmu Pemerintahan jebolan Universitas Padjajaran itu. Minimal tiap akhir pekan. Gagasan-gagasan terbaik dipilih via voting.
Dengan begitu, kata Riezal, akan tercipta ekosistem politik yang lebih sehat. Jangkauannya pun bisa meluas. Mereka yang terlibat juga akan diaktivasi melalui forum-forum diskusi berbagai komunitas anak muda di tiap daerah.
Ini akan berlangsung hingga masa kampanye berakhir pada awal Februari nanti. Ia optimistis dengan strategi tersebut. Apalagi, AMin mengusung misi perubahan yang mana selalu digandrungi oleh anak-anak muda.
Sebelumnya, Riezal sendiri memantau sepak terjang Anies kala masih menjabat gubernur DKI Jakarta. Ia warga asli Bandung. Dan tak punya keterikatan dengan program-program yang dibuat Anies seperti gerakan Irun Tangan maupun Indonesia Mengajar.
Tetapi, ada satu hal yang membuat Riezal mantap mendukung Anies. Yakni ia percaya bahwa kontestasi politik harus dikuatkan dengan isu-isu. Bukan dengan gosip politik.
"Nah, saya lihat Pak Anies capres yang kuat dengan gagasan dan pandangannya soal kebangsaan," terangnya. Anies punya basis analisis, keilmuan, dan intelektual yang mumpuni. Itu, kata Riezal, terbukti dari pembangunan DKI Jakarta yang penuh kesadaran (mindful). (Mohamad Nur Khotib)