Arts in The Dark, Tradisi Tahunan Halloween di AS

Senin 30-10-2023,17:09 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Heti Palestina Yunani

Ketika Samhain, dunia orang hidup dan mati akan bersatu. Bangsa Kelt selalu mengenakan pakaian dari kulit dan bertopeng kepala hewan, menyerupai iblis agar terhindar dari ancaman roh jahat. 

Samhain berubah menjadi Halloween ketika tradisi Kristen menetapkan 31 Oktober sebagai perayaan “All Hallow’s Eve” atau “Malam Orang Kudus”. Bertepatan dengan Samhain. Maka, sebutan “All Hallow’s Eve” berubah menjadi Halloween.


Arts in The Dark, tradisi tahunan Halloween di AS. Kostum seorang anak dalam perayaan Arts in The Dark di AS.-Tri Wulandari-

“Tapi Halloween dari tahun ke tahun malah jauh dari kesan seram. Sekarang dijadikan ajang seru-seruan, kebersamaan, bahkan perayaan tersebut menumbuhkan kreativitas bagi tiap warga,” ungkap Wulan.

Semakin malam suasana jalanan State Street semakin ramai. Berbagai macam kostum hantu diperagakan oleh berbagai peserta parade yang berasal dari banyak perwakilan sekolah serta komunitas-komunitas budaya dan seni, seperti Joffrey Ballet dan Chicago Children Choirs. 

Tari-tarian, artis yang bernyanyi di atas truk terbuka, juga para peserta yang tak hanya mengenakan pakaian seram, tapi juga pakaian lucu ala sirkus, bahkan cosplay superhero. 

Kebiasaan selanjutnya, adalah peletakan seribu labu yang diukir dengan lampu remang yang menyala di dalamnya. Labu-labu itu diletakkan di Navy Pier, sebuah dermaga yang juga jadi tempat wisata. Letaknya di tepi Danau Michigan, Chicago, AS. 

BACA JUGA:Horror Halloween

BACA JUGA:Beauty for Better Life by L'oreal Gelar Event Graduation sekaligus Unjuk Karya dalam Tema Beauty Halloween

Saat Halloween, tradisi yang populer adalah anak-anak kecil yang datang mengetuk pintu lalu meminta permen. “Ya, kunjungan mereka terjadi pada 31 Oktober. Memakai pakaian hantu. Lucu-lucu tampangnya. Biasanya mereka datang ketika siang,” ungkapnya.

Anak-anak itu mengetuk pintu. Setelah dibuka oleh pemilik rumah, mereka berteriak, “Trick or treat”. Kemudian sang pemilik rumah akan memberikan kue atau permen. 

Orang tua anak-anak itu tak mau ketinggalan. Mereka mengawasi dari jauh sambil mengenakan pakaian hantu pula. “Kalau pada tanggal 31 hendak bepergian seharian, biasanya permen, cokelat dan kue-kue diletakkan di depan rumah,” ujarnya. 

Begitulah tradisi Halloween yang diselenggarakan masyarakat Amerika Serikat tiap akhir Oktober. Berakhirnya Halloween dan Oktober berarti juga berakhirnya musim gugur. Warga AS bersiap menyambut musim salju. (*)

Kategori :