4. Kondisi Psikologis
Gangguan pada psikologis anak juga dapat menjadi faktor anak masih mengompol. Kondisi tertekan, cemas, atau stres karena masalah di rumah maupun di sekolah dapat memengaruhi mental anak dan berakibat pada kesulitan dalam mengendalikan kandung kemih.
Selain itu, anak-anak yang mengalami ADHD (gangguan defisit perhatian hiperaktif) atau autisme memiliki kemungkinan mengompol lebih tinggi. Gangguan ADHD mampu memengaruhi perhatian dan impulsivitas anak, sedangkan autisme memengaruhi rutinitas tidur dan pemahaman sosial yang rendah.
5. Riwayat Keluarga
Ternyata beberapa anak yang mengalami enuresis memiliki orang tua yang juga memiliki riwayat yang sama ketika masa kecilnya. Hal itu berkaitan dengan faktor genetik. Artinya, jika orang tua mengalami enuresis ketika kecil, anak-anaknya akan berpotensi lebih besar mengalami enuresis juga.
Dengan demikian, banyak sekali faktor yang menyebkan anak masih mengompol meskipun umurnya lebih dari 5 tahun. Sebagi orang tua, penting untuk mengenali penyebab anak masih sering mengompol dan menerapkan beberapa cara untuk menguranginya. (*)