Dalam acara yang juga dihadiri 80 duta besar negara sahabat itu, Prabowo menegaskan dalam pidatonya bahwa Indonesia berprinsip untuk mempertahankan perdagangan bebas. Namun, di atas segalanya, Indonesia tetap akan menggenggam erat prinsip kesetaraan.
"Pada prinsipnya, kami memang harus mempertahankan perdagangan bebas. Tapi, tidak ada prinsip yang sangat penting bagi kami (selain) kesetaraan," ungkapnya.
Ketua umum Partai Gerindra itu berpendapat bahwa Indonesia juga memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk meningkatkan kegiatan seputar perindustrian demi meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Jadi, kami harus memproduksi barang industri, ini adalah hak kami. Kami butuh kesempatan yang adil," tandasnya. (*)