JAKARTA, HARIAN DISWAY – Elektabilitas pasangan capres cawapres dari Koalisi Indonesia Maju semakin tinggi. Tidak salah bila pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka akan memenangkan pemilihan presiden 2024 dalam satu putaran.
Salah satu yang meyakini kemenangan telak Prabowo-gibran ini adalah Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono. Menurutnya, kalau tidak mampu menang satu putaran, ia yakin Prabowo-Gibran bakal melibas saingannya di putaran kedua.
Hal tersebut diyakini berdasarkan pengamatan intelijen yang ia peroleh dari lapangan.
"Kalau menurut perkiraan intelijen ini hari dan kalau tidak ada perubahan yang signifikan Prabowo-Gibran akan menang," kata Hendropriyono.
BACA JUGA:Elektabilitas Prabowo-Gibran Tetap Meroket Walau Dihujar Gegara Putusan MK
BACA JUGA:TKN Prabowo-Gibran Yakin Susi Pudjiastuti Segera Merapat
Hendropriyono melihat konsep yang digelar tim Prabowo-Gibran lebih tertata rapi ketimbang pasangan capres-cawapres lainnya. Selain itu, Prabowo-Gibran juga didukung oleh mesin politik yang mumpuni.
Mesin politik yang dimaksud itu berasal dari Partai Golkar dan Partai Demokrat selaku partai pengusung pasangan capres-cawapres tersebut.
Selain dua partai itu, Partai Gerindra juga melengkapi kekuatan dengan sistem administrasi, logistik, hingga keuangan yang baik.
Dengan konsep tersebut, ia percaya kalau Prabowo-Gibran bisa menang satu putaran. "Itu strateginya saya lihat mungkin strategi sasarannya, satu putaran," ungkapnya.
BACA JUGA:Muncul Isu Prabowo-Gibran Didukung Para Kades, TKN: Tidak Ada!
BACA JUGA:TKN Sumut: Bobby Nasution Jadi Senjata Kemenangan Prabowo-Gibran
Kalau pun tidak bisa satu putaran, Hendropriyono meyakini Prabowo-Gibran tidak akan kehilangan taringnya pada putaran kedua.
Sebab, Prabowo-Gibran dianggap masih memiliki partai dukungan partai yang bisa menyedot pemilih dari pasangan capres-cawapres yang gugur di putaran pertama.
"Mesin politik cadangan adalah PAN, Partai Bulan Bintang, dan Partai Gelora. Ini semua yang siap menampung pemilih Anies Baswedan. Itu dengan asumsi Anies Baswedan kalah di putaran pertama," jelasnya.