HARIAN DISWAY – Budaya Indonesia dikenalkan oleh 12 siswa SMA 17 Agustus 1945 (SMATAG) Surabaya dalam rogram Student Visit ke Singapura dan Malaysia, pada 30 Oktober hingga 2 November 2023 lalu.
Di dua negara tetangga itu mereka berikan pengalaman edukatif kepada para siswa tentang local society dan global society. Sebelum berangkat mereka menjalani pelatihan karantina untuk mempersembahkan tarian tradisional.
Guru Bahasa Inggris Achmad Yusuf, S.Pd yang menjadi pendamping program Student Visit menjelaskan bahwa program ini dilaksanakan selama setengah hari di Singapura.
BACA JUGA: Guru SMPTAG Surabaya Masuk Tim Nasional Penyusunan Modul Ajar Kemendikbudristek
Di sana para siswa melakukan studi ekskursi dengan mengunjungi beberapa tempat wisata terkenal, sebelum melanjutkan perjalanan ke Malaysia. “Di Singapura, teman-teman belajar mengenal lingkungan yang bisa dikatakan sangat berbeda dengan Indonesia,” katanya.
”Ini mencakup pemahaman terkait regulasi sehari-hari yang ada, tempat wisata, perbedaan lingkungan alam, serta tingkat kepatuhan masyarakat terhadap aturan-aturan tersebut,” sambungnya.
Yusuf mengungkapkan bahwa setelah menjalani eksplorasi di Singapura, rombongan berkunjung ke Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) pada hari kedua. Untuk melakukan campus tour dan mempelajari sejarah di Kota Melaka. Sebelum melanjutkan perjalanan ke Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur.
Student Visit di UTHM, para siswa SMATAG Surabaya fokus belajar mengenai teknologi forensik, seperti rancangan, pembangunan, dan pemeliharaan benda-benda yang dapat mempermudah kehidupan manusia.
Perjalanan hari ketiga di Negeri Jiran tersebut dilanjutkan ke Universiti Teknologi MARA (UiTM) Shah Alam. ”Kehadiran kami sangat disambut dengan antusiasme yang luar biasa. Teman-teman belajar tentang financial plan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan, mulai dari kondisi keuangan saat ini, hingga strategi untuk mencapai tujuan pengelolaan keuangan,” imbuhnya.
Setelah itu rombongan melanjutkan ekskursi ke Istana Merdeka, KLCC, Bukit Bintang, dan berkesempatan untuk menikmati nasi lemak di daerah Kampung Baru. Pada hari keempat, mereka mengunjungi Batu Caves, Genting Highlands, dan melanjutkan perjalanan kembali ke Indonesia.
Terkait bahasa, Yusuf mengaku tidak ada kendala saat para siswa melakukan kunjungan ke UTHM maupun UiTM. Mereka mampu dengan baik mendengarkan presentasi dalam bahasa Inggris, berkomunikasi dalam bahasa Inggris, serta bertanya dan memahami bahasa Melayu.
Bahkan siswa-siswi SMATAG Surabaya memperkenalkan budaya Indonesia dengan mempersembahkan beragam tarian tradisional di UiTM. Tarian tersebut merupakan salah satu bentuk memperkenalkan warisan budaya Indonesia.
Menurut salah seorang peserta yakni Fatma Aliea Wibowo, siswa kelas XII IPA 3, untuk bisa membawakan tarian, mereka memerlukan latihan lebih dari satu bulan.
“Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika, kami di sana menampilkan beragam tari tradisional. Untuk mencapai penampilan yang terbaik, kita menjalani latihan tari selama lebih dari satu bulan,” tutur Fatma.
Dalam kegiatan ini, menjadi wujud cita-cita Fatma yang muncul ketika masih duduk di bangku SMP. Cita-cita ini akhirnya tercapai ketika dia bersekolah di SMATAG Surabaya.