Mr D juga memajang QR art berupa logo berbagai universitas. Seperti Unair, ITS, Universitas Brawijaya, dan lain-lain. Namun, QR art Universitas Brawijaya begitu berkesan baginya. "Karena universitas itulah yang pertama kali mengapresiasi karya saya. Mereka memesan QR code untuk logo kampus," ujar pria bernama asli Doddy Hernanto itu.
Saat di-scan, smartphone mengarahkannya pada website resmi universitas tersebut. Begitu pula dengan logo-logo universitas lainnya. Mr D juga membuat QR art beberapa sosok idolanya. Di antaranya Elvis Presley. Figur Elvis muda dengan kemeja merah.
Dalam pembukaan pameran di Galeri DKS, Mr D tampil memainkan musik loop yang diambil dari paduan smartphone dan gitar elektriknya. -Nadia Aliya/HARIAN DISWAY-
Dalam melukis, ia memanfaatkan teknologi laser yang disorotkan dalam kanvas. Sehingga ia leluasa untuk melakukan penajaman-penajaman warna dan bentuk anatomi supaya lebih maksimal.
Begitu pula dengan logo QR code-nya. Tentu ia harus menemukan bentuk-bentuk QR code tertentu yang digunakan dalam figur atau logo karyanya. "Salah sedikit pasti tidak bisa di-scan. Saya berkali-kali gagal. Gambar sudah jadi, scanning-nya gagal. Kalau karya di pameran ini bisa di-scan semuanya," ujarnya.
BACA JUGA: 7 Fakta Seru BTS yang Terungkap dalam Live Weverse Sebelum Wamil
Karya Mr D yang menarik lainnya adalah sembilan wajah Gus Dur dengan pola QR code yang hampir sama. Semua mengarah ke website yang berisi informasi tentang presiden keempat RI itu. Bagian pinggirnya berupa garis-garis, ia tambahkan sendiri untuk pemenuhan komposisi.
Melalui pameran Bermain dan Mempermainkan yang digelar di Galeri DKS, 1-5 Desember 2023, Mr D bermain dengan karya lukis dan QR code yang menjadi kodeisme. Kata "mempermainkan" bagi Mr D adalah upayanya untuk mempermainkan persepsi penikmat dalam memproses informasi visual. Asyik, bukan. (Guruh Dimas Nugraha)