3. Francisco Farioli (OGC Nice, 34 tahun)
Pelatih OGC Nice Francisco Farioli.-OGC Nice-
Seorang sarjana ilmu keolahragaan, Farioli bukan mantan pemain sepak bola. Dipercaya untuk memimpin OGC Nice hingga Juni 2025 setelah sukses di liga super Turki, Farioli mengejutkan semua orang dengan mempertahankan Nice di peringkat kedua Ligue 1 sampai pekan ke-17.
Meskipun produktivitas gol Nice belum mencolok, konsistensi pertahanan dengan rata-rata kebobolan 0.5 gol per laga membuktikan keistimewaan struktur bertahan yang dibangun oleh Farioli.
4. Thiago Motta (Bologna, 41 tahun)
Pelatih Bologna Thiago Motta.-Football Italia-
Motta, mantan pemain PSG, memimpin Bologna ke peringkat keempat di Serie A sampai pekan ke-17 musim ini.
Meskipun Bologna masih kalah dua kali, taktik Motta dalam mengontrol permainan terbukti cukup efektif.
Produktivitas Bologna:
- 21 gol memasukkan.
- 12 gol kebobolan.
- Surplus +9 gol.
Meski masih perlu memperkuat finishing, ide taktik Motta cukup berhasil dalam mencapai hasil yang mengesankan. (*)