JAKARTA, HARIAN DISWAY - Anies Baswedan, Calon Presiden nomor urut 1 menyatakan ketidakpuasannya terhadap jawaban Prabowo Subianto, Calon Presiden nomor urut 2, terkait etika dalam debat ketiga Pilpres semalam.
Anies menegaskan bahwa penjelasan Prabowo seharusnya lebih substansial dan dapat mengatasi permasalahan yang sebenarnya. Anies menyatakan bahwa pertanyaan tersebut relevan bagi siapa pun yang ingin mengajukannya.
"Pertanyaan itu dapat diajukan oleh siapa pun, sehingga harus bisa dijawab," tegas Anies.
Dalam konteks pandangan Prabowo mengenai keterkaitan antara standar etika seorang pemimpin negara dengan kemampuannya dalam menjaga pertahanan, keamanan, dan kedaulatan negara, Anies menyoroti pentingnya etika yang jujur dan berasal dari hati.
BACA JUGA:Skor Pertahanan Indonesia, Anies: Prajurit All Out, tapi Tak Didukung Kesejahteraannya
BACA JUGA:Kompak Serang Prabowo di Debat Capres, TKD Jatim Suruh Anies-Ganjar Tobat Nasuha
Anies semakin mempertanyakan pernyataan Prabowo, mengingat adanya fenomena tak beretika selama kepemimpinannya sebagai Menteri Pertahanan. Anies menyoroti inkonsistensi Prabowo dalam menjawab pertanyaan tentang etika.
"Dalam kenyataannya, ketika Bapak (Prabowo) memimpin di Kementerian Pertahanan, banyak kejadian tak beretika, seperti dalam pengadaan alutsista, PT Teknologi Militer Indonesia, Indonesia Defence Security, dan dalam pengelolaan food estate," kata Anies.
"Ikuti kejadian-kejadian dimana kita menyaksikan pelanggaran etika, dan Prabowo tetap melanjutkan dengan calon wakil presiden yang melanggar etika. Ini berarti ada kompromi terhadap standar etika," lanjut Anies selama debat. (Jessica Laurent)