HARIAN DISWAY - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ali Masykur Musa mengatakan salah alamat bila cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mempertanyakan ke-NU-an Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Ali Masykur menegaskan bahwa Khofifah adalah Kader NU yang paripurna.
"Ada dua cara pandang di mana Khofifah memenuhi semua kriteria. Pertama, NU yang dilihat secara struktural; kedua, NU yang dipandang secara kultural. Bu Khofifah mencerminkan secara sempurna kedua sisi tersebut," kata Ali di Jakarta, Rabu, 16 Januari 2024.
Dalam sisi sktruktural, Ali menyebut Khofifah adalah nahdliyin (jemaah NU) yang mendedikasikan hidupnya untuk NU. “Bu Khofifah selalu mendarmabaktikan dan memimpin organisasi di lingkungan NU seperti IPPNU, PMII hingga Muslimat NU. Secara struktur ini paripurna,” jelasnya.
BACA JUGA:Prabowo jadi Inspirasi Abah Lala Ciptakan Lagu Yo Musti Menang
BACA JUGA:TKN Prabowo-Gibran: Kami Siap Melanjutkan Target Anggaran Riset dan Inovasi 1,5 Persen PDB
Dalam aspek kultural, Ali yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana NU (ISNU) yang tengah cuti tersebut melihat Khofifah sebagai warga ahlussunah wal jamaah yang mengamalkan ubudiyah dan ritual ke-NU-an dalam laku hidup sehari-hari.
Selain menilai salah alamat, Ali juga mengingatkan bahwa NU dan PKB adalah dua hal berbeda.
"NU adalah jam’iyah ijtima’iah diniyyah, sedangkan PKB adalah jam’iah siassah. Sehingga karakter NU dengan partai politik adalah berbeda. Jadi mengharuskan warga NU mendukung paslon tertentu adalah tidak memenuhi dasar-dasar hubungan NU dengan politik," tutur mantan Ketua Umum PKB versi Gusdur tersebut.
BACA JUGA:Jumlah Massa Tembus 58 Ribu, Bukti Prabowo Makin Dicintai Rakyat
BACA JUGA:TKN: Jokowi 200 Persen Dukung Prabowo-Gibran
Kendati mengatakan NU tidak berpolitik, Ali mengakui bahwa kaitan antar keduanya tetap ada. Namun ia menegaskan bahwa pilihan warga NU harus berdasar hati nurani dan mengedepankan lestarinya aspek struktural dan kultural dari NU.
"Kalau dari TKN sendiri, kita bersyukur mayoritas warga NU sekarang ini menitipkan aspirasi politiknya lewat Prabowo Gibran. Dan ini tidak salah baik secara struktural maupun kultural," pungkas dia. (*)