"Nabil dulunya pengurus OSIS. Dia juga suka olahraga badminton," imbuhnya.
Cita-citanya, lanjut Ilham, setelah lulus SMA nanti, Nabil akan mendaftar ke Akademi Kepolisian. Almarhum pun sudah mempersiapkan diri untuk tes.
"Dia sudah siap banget. Sering latihan fisik. Badannya juga bagus. Cocok memang untuk masuk Akpol," tutur remaja 18 tahun itu.
Air mata Ilham kembali menetes saat ia mengingat pertemuan terakhirnya dengan Nabil. Mereka sama-sama berangkat ke Jogja. Hanya saja Ilham di bus berbeda.
Kata Ilham, sebelum kecelakaan maut itu, 10 bus rombongan SMA Negeri 1 Sidoarjo sempat makan malam bersama di Rumah Makan Taman Sari, di Solo.
"Nggak nyangka aja, pas di sana (rumah makan) masih guyonan (bercanda). Lha kol sekarang sekarang dia sudah pergi," ungkapnya sembari menghapus air mata yang menetes di pipi.
Menurutnya, bus yang ditumpangi Nabil ada di barisan depan. Saat Ilham tiba di TKP, proses evakuasi masih berlangsung. Hanya saja Nabil sudah dibawa oleh ambulan ke rumah sakit.
"Waktu saya datang itu sebagian korban masih di dalam bus. Barang-barang juga berserakan di luar. Si Nabil sudah dibawa ambulan yang ketiga kalau nggak salah,” tuturnya.
Nabil mengalami pendarahan di kepala. Ia menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Islam At-tin Husada, Ngawi. Selamat Jalan Nabil.(*)