HARIAN DISWAY - Seberapa tidak setuju pun Anda pada teori evolusi, namun agaknya Anda akan sulit menolak bahwa yang bisa beradaptasi dengan perubahanlah yang kelak akan survive. Jangankan makhluk hidup, benda mati pun sepertinya terlalu sulit untuk tidak mengamininya.
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Notaris Ranti Nursukma Handayani SH: Feng Nian Yu Huang Nian Gu
Anda mungkin masih ingat Nokia. Betapa digdayanya ponsel buatan Finlandia ini pada masanya. Tapi, karena zaman terus berubah dan Nokia kelihatannya terlambat untuk mengadaptasikan diri dengan itu, pelan-pelan ia tenggerus oleh zaman yang tak hentinya mengalami perubahan detik demi detik.
BlackBerry juga tak terkecuali. Anda kemungkinan termasuk dalam golongan orang yang merasa gagah ketika di bawah status Facebook atau Twitter yang Anda unggah dulu bertulisan via BlackBerry.
Sayang, BlackBerry yang dahulu kala menjadi salah satu penanda status sosial seseorang, keburu tergilas oleh zaman lantaran telat beradaptasi dan berinovasi.
"Saya selalu suka dengan ajaran filsafat Jawa, 'Ngeli nanging ora keli', ujar kata Iva Ariani, dosen ilmu filsafat wayang dan etika di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM). Yang artinya: ikut arus tetapi tidak hanyut.
"Bagi saya, itu suatu bentuk ajaran kita untuk selalu fleksibel dan luwes mengikuti perkembangan zaman. Namun, kewaspadaan tetap harus ada dan kita tidak boleh hanyut akan keadaan," terang Evi, yang pernah enam tahun menjabat sebagai kepala Bagian Humas dan Protokol UGM tersebut.
Berarti, sebagaimana ribuan tahun silam dituliskan penyair kenamaan dinasti Tang Li Bai (701–762) dalam salah satu sajaknya, kita mesti "与时推移" (yǔ shí tuī yí): berjalan beriringan dengan perkembangan zaman.
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Pengusaha Asal Tiongkok Suki Peng: Ji Shi Xing Le
Sebab, seperti yang di kemudian hari diingatkan Sun Yat-sen, "Arus dunia bergelora; siapa yang mengikutinya akan jaya, siapa yang menentangnya akan binasa" (世界潮流浩浩荡荡;顺之者昌,逆之者亡 shì jiè cháo liú hào hào dàng dàng; shùn zhī zhě chāng, nì zhī zhě wáng). (*)