Nusron Wahid Sebut Mundurnya Ahok Bukan Peristiwa Politik, Tapi Bisnis

Sabtu 03-02-2024,15:51 WIB
Reporter : Diana Febrian Dika
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Nusron Wahid buka suara soal mundurnya Ahok dari Komisaris Utama Pertamina untuk ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.

Menurut Nusron, tidak ada peristiwa politik baru usai mundurnya Ahok dari Pertamina 

“Bagi saya, mundurnya Ahok jadi Komut Pertamina itu hal biasa. Bukan peristiwa politik, tapi peristiwa bisnis. Kalau Ahok akhirnya mundur untuk berkampanye, ya wajar karena dia memang politisi, anggota parpol," ungkap Nusron santai kepada wartawan, pada Sabtu, 3 Februari 2003.

BACA JUGA:Susul Mahfud, Ahok Mundur dari Komut Pertamina, Terjun Langsung Menangkan Ganjar-Mahfud

Nusron menilai mundurnya Ahok ini kemungkinan disebabkan 'tren mundur' yang diinisiasi oleh paslon nomor urut 3.

”Ahok juga sudah sampaikan dukungan ke Ganjar sejak oktober, awal daftar. Jadi semua orang sudah tahu. Mungkin karena sekarang lagi tren mundur disana, ya sekalian mundur untuk ikut kampanye. Tidak ada yang salah," imbuhnya.

Saat berkomentar mengenai klaim mundurnya Ahok sebagai etika pemisahan jabatan negara dan politik, Nusron menyebut Ahok seharusnya sudah mundur sebagai Komut jauh-jauh hari. 

BACA JUGA:Jokowi Tunjuk Tito Karnavian Jadi Plt. Menkopolhukam Gantikan Mahfud MD

“Sudahlah, kita berpegang sama hukum yang ada. Kalau memang mau dipisahkan, misalnya politik dan profesional, Ahok harusnya sudah mundur dari Komut sejak ikut aktivitas politik dan partai," komentar politisi Golkar itu.


Dukung Ganjar-Mahfud, Ahok Pamer Surat Pengunduran Diri dari Jabatan Komisaris Utama Pertamina-tangkapan layar-

Lebih lanjut, Nusron mengatakan, seharusnya mundurnya Ahok dimulai sejak awal saat mendeklarasikan dukungannya kepada Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024. Bukan pada momentum ketika Mahfud MD belum lama ini mengundurkan diri sebagai Menkopolhukam.

“Kalau untuk konteks Pilpres 2024, mundurnya minimal sejak awal menyatakan diri dukung Ganjar. Ini kan tidak, ini baru sekarang. Sudah mau maghrib. Disini banyak lo yang melepas jabatan dari awal untuk ikut bergabung (TKN Prabowo Gibran), tapi ga jadi berita. Biasa saja," ujar Nusron.

BACA JUGA:Gelombang Protes dari Guru Besar dan Dosen Unhas, Minta Jokowi untuk Berada di Koridor Demokrasi

Di sisi lain, Nusron juga menegaskan, semua pihak harus menghormati pilihan politik dari Ahok.

“Saya kenal dan bersahabat dengan Ahok. Wong saya dulu yang membela dia. Namun soal beda pilihan pilitik ini adalah hal yang wajar. Itu hak masing-masing, mungkin suatu saat sama-sama lagi, tidak ada yang tahu," pungas Nusron.

Kategori :