SIAPA sebenarnya pahlawan pilpres yang hasil quick count-nya sudah kita ketahui? Yang pertama saya ingat adalah Megawati Soekarnoputri. Iya, tanpa peran Mega, sulit pemilu berlangsung di tahun ini.
Mega-lah yang memegang teguh konstitusi. Dia-lah yang tetap ingin pemilu (pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif) dilaksanakan berjalan sesuai jadwal, lima tahun sekali.
Saat sejumlah politikus dan menteri berusaha mengubah aturan menjadi tiga periode, Mega bergeming. Para politikus seperti Airlangga Hartarto (Golkar), Zulkifli Hasan (PAN), dan para menteri seperti Luhut Pandjaitan dan Bahlil Lahadalia mencari jalan lewat amandemen agar jabatan presiden bisa tiga periode.
BACA JUGA: AMIN Menang di Tempat Megawati Nyoblos, Megawati Ngomel: Saya Dapat Laporan Kecurangan!
Seandainya PDIP setuju dengan tiga periode, skenario itu pasti jalan. Sebab, PDIP memiliki kursi terbesar di DPR yang otomatis juga sangat berpengaruh. Proses amandemen itu diusulkan DPR, baru prosesnya di MPR. Komposisi MPR ya anggota DPR plus DPD.
Namun, ketidaksetujuan Mega menghentikan skenario Jokowi tiga periode.
Gagal tiga periode, muncul skenario menunda pemilu dua atau tiga tahun. Skenario tersebut dimunculkan agar pemerintahan Jokowi berlanjut. Namun, itu juga ditentang Mega yang membuat gerakan tersebut juga terhenti. Pilpres pun sesuai jadwal.
BACA JUGA: Megawati Minta Menkeu Sri Mulyani Tak Mundur dari Kabinet, Begini Alasannya
Sikap Megawati juga teruji saat menentukan capres yang diusung partainya. PDIP sebagai partai yang sudah memegang tiket (tak harus berkoalisi dengan parpol lain), bisa saja Mega menunjuk anaknya, Puan Maharani. Namun, Mega memilih Ganjar Pranowo yang elektabilitas surveinya lebih baik.
Lain halnya SBY yang berupaya menjadikan anaknya, AHY, sebagai cawapres. Kursi Partai Demokrat di DPR hanya 7,7 persen. Setelah Muhaimin Iskandar terpilih sebagai cawapres, SBY langsung mengkritik keras Anies Baswedan. Pun, langsung meninggalkan koalisi Anies.
Jokowi lain lagi. Ia tidak punya partai, tapi tetap mendorong anaknya maju sebagai cawapres. Kita sudah tahu semua, setelah MK membongkar UU Pemilu, Gibran Rakabuming Raka yang semula terkendala umur menjadi lolos.
BACA JUGA: Ultah ke-77 Megawati Soekarnoputri, Ganjar: Salam Metal, Bu. Menang Total!
Ujung pilpres sudah mulai terlihat. Pemenangnya, menurut quick count, adalah Prabowo-Gibran. Kalau ada putaran kedua, Anies-Muhaimin yang sangat mungkin bertarung melawan paslon nomor urut 2.
Tanpa mengurangi rasa hormat, paslon nomor 3 pun bakal terisolasi. Yang kita tunggu sekarang adalah sikap politik Megawati.
Mengapa sikap Mega sangat ditunggu. Sebab, hasil pileg kemarin, PDIP tetap menjadi partai terbesar. Sejumlah lembaga quick count mencatat perolehan PDIP sekitar 17 persen. Tetap yang terbesar (bukan pemenang, melainkan yang terbesar).