Setiap kali Prabowo maju kontestasi politik, musuhnya selalu menyerang soal itu. Sampai empat kali pilpres, termasuk di pilpres kali ini. Namun, Prabowo terus maju, pantang mundur.
Begitu seringnya ia diserang soal HAM, lama-lama jadi imun. Prabowo punya imunitas tinggi terhadap serangan itu. Sebab, publik sudah bosan mendengar kritikan soal HAM itu.
Sejatinya, bukan cuma soal imunitas Prabowo terhadap kritikan HAM. Melainkan, lama-lama publik tahu bahwa Prabowo berhati lembut. Wataknya keras, sampai menggebrak meja (dijadikan bahan serangan musuh politik Prabowo), tapi hati Prabowo lembut.
Bukti: Ia sudah dua kali kalah pilpres melawan Jokowi, tapi mau menerima ajakan Jokowi untuk bertemu, bersama Jokowi naik MRT. Peristiwa fenomenal itu menggambarkan isi hati Prabowo yang lembut. Watak keras, tapi bukan pendendam.
Kemudian, ia dipilih Jokowi jadi menteri pertahanan. Prabowo bersedia. Itu tontonan luar biasa bagi rakyat Indonesia. Sekaligus pelajaran berharga buat publik. Terutama, meredakan ketegangan politik akibat Pilpres 2019, yang nyaris membikin rakyat Indonesia terpecah.
Soal kitu diceritakan Prabowo ke publik berkali-kali. Bahwa, ia setuju dengan program kerja Presiden Jokowi. Ia memuji program itu bagus buat rakyat Indonesia.
Cerita Prabowo soal itu yang terbaru, saat ia bicara dalam acara Dialog Capres Bersama Kadin, Jumat, 12 Januari 2024. Prabowo bicara blak-blakan. Sampai hadirin ketawa mendengar cerita Prabowo soal itu. Begini:
”Saya ini bukan tukang menjilat, bukan. Saya ini dua kali dikalahkan Pak Jokowi.”
Spontan, hadirin tertawa mendengar kepolosan Prabowo. Sebaliknya, Prabowo diketawai juga tenang saja, berkata: ”Nah… Kalian ketawa, kan. Kalah itu sedih loh.”
Hadirin ketawa lebih keras. Prabowo jadi ikut ketawa, berkata: ”Lah, ketawa lagi kalian ini…” Suasana jadi terasa akrab dengan kepolosan Prabowo.
Prabowo melanjutkan cerita, orang-orang di sekitarnya merasa heran dan aneh ketika ia tetap menyapa Jokowi, setelah debat capres, menjelang Pilpres 2019.
Prabowo: ”Tim kampanye saya marah-marah sama saya, sehabis debat. Mereka bilang ke saya, begini: Bapak kenapa? Kok, bersikap begitu ke musuh politik? Mereka marah ke saya.”
Dilanjut: ”Ya… gimana. Saya merasa, banyak pikiran Pak Jokowi benar. Kenapa saya sanggah, kalau saya setuju dengan pikiran Pak Jokowi?”
Akhirnya: ”Saya dengan Koalisi Indonesia Maju Prabowo-Gibran, kita tidak malu-malu. Kita adalah tim yang ingin melanjutkan apa yang sudah dibangun Presiden Jokowi.”
Di situ paling jelas (dibanding pernyataan Prabowo lainnya) bahwa Prabowo menganggap, program yang sudah dikerjakan Presiden Jokowi adalah baik untuk rakyat. Bukti lain, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi 81 persen. Belum pernah presiden RI punya prestasi tingkat kepercayaan publik setinggi itu.
Pernyataan Prabowo setuju pada program musuh politik (Jokowi) pasti pernyataan sulit buat Prabowo. Berat untuk diucapkan. Dengan berat hati, kejujuran itu diungkapkan.