HARIAN DISWAY - Dalam film Bob Marley: One Love, terdapat adegan ketika Bob Marley hendak dibunuh oleh seorang pria. Itu terjadi pada 1976. Pria itu di kemudian hari memohon pengampunan pada Marley. Namun, apa adegan itu benar-benar pernah terjadi dalam kehidupan Marley?
Film biografi baru Bob Marley berjudul Bob Marley: One Love mendapat respons cukup luas dari publik. Salah satu adegan menunjukkan kebesaran hati Marley. Yakni ketika ia memaafkan pelaku yang berupaya membunuh dirinya pada Desember 1976.
Film baru tersebut dibintangi oleh Kingsley Ben-Adir sebagai Marley. Adegan itu menggambarkan saat Marley dan Rita, istrinya, sedang berlatih untuk pertunjukan mereka. Tiba-tiba tujuh pria bersenjata menyerang keduanya, juga para musisi pengiring yang ikut serta dalam latihan tersebut.
BACA JUGA: Vincent Rompies Pernah Curhat Soal Anak ke Kak Seto, Ngebantah Mulu
Peristiwa itu mengakibatkan semua orang terluka. Termasuk Don Taylor, manajer, serta Louis Griffiths, asisten manajer. Namun, semua selamat. Bob dan Rita keluar dari rumah sakit beberapa hari sebelum konser mereka yang bertajuk Smile Jamaica.
Berselang dua hari, saat konser pada 5 Desember 1976, seperti yang ada dalam film tersebut, Marley menunjukkan luka-lukanya kepada penonton. Ia pun menyampaikan bahwa luka-luka itu didapatnya dari upaya pembunuhan.
Rupanya, salah satu pelaku turut hadir dalam konser tersebut. Sebagai penonton. Karena tergerak atas kebesaran hati Marley, ia datang ke rumah bintang reggae itu untuk meminta maaf. Tanpa amarah apalagi dendam, Marley memaafkannya. Itu terjadi sebelum Marley tampil di konser One Love, pada 22 April 1978.
Berdasarkan keterangan dari Matt Jenson, profesor di Berklee College of Music, adegan upaya pembunuhan dan pertemuan Marley dan calon pembunuhnya itu adalah bentuk kebebasan artistik dari sutradara. Adegan yang diimajinasikan dengan tambahan-tambahan tertentu atau dikembangkan.
Sebab, saat hidup Marley pernah memberi keterangan tentang itu pada awak media. Marley tak mengenal calon pembunuhnya. Tapi ia tahu orang itu. Lantas, pewawancara bertanya pada Marley, "Apakah mereka yang bertanggung jawab atas upaya itu telah ditangkap?". Marley menjawab, "Tidak. Tidak pernah".
Film One Love juga mendapat masukan dari Neville Garrick, teman dan kolega Marley. Garrick bertugas sebagai direktur seni musik, serta penasihat film tersebut. Dalam catatan produksi, disebutkan bahwa Garrick, yang meninggal pada November 2023, melakukan perjalanan bersama Marley dari Jamaika ke Nassau di Bahama.
Dilakukan segera setelah upaya pembunuhan tersebut. “Saat kami melakukan adegan pembunuhan, saya mencoba mencari tahu apa yang dilakukan Bob pada saat peristiwa itu terjadi. Termasuk bertanya kepada Garrick,” ujar Ben-Adir.
Ia menambahkan, "Kata Garrick, tepat sebelum perampok bersenjata berlari masuk dan melepaskan tembakan, Bob sedang bergurau dengan rekan-rekannya. Hanya detail itulah yang bisa diperoleh dari Garrick.”
BACA JUGA: Capai Usia 7 Dekade, John Travolta Dapat Ucapan Menyentuh dari Putrinya
Marley meninggal karena kanker pada 981 dalam usia 36 tahun. Film itu merinci warisannya di tengah kekacauan politik di Jamaika pada akhir ‘1970an. Ziggy Marley, putra Bob, merasa yakin jika ayahnya masih hidup, ia akan jadi penggemar film itu.
“Ia akan tertawa. Ia selalu ingin membuat film. Ayah orang yang kreatif. Ada banyak sisi dalam dirinya yang orang-orang tidak mengetahui sisi itu. Mereka akan melihat sisi-sisi itu dalam One Love," ujar pria 51 tahun itu. (Guruh Dimas Nugraha)