HARIAN DISWAY - Tanggal 29 Februari 2024 jatuh pada hari Kamis. Ini adalah penutup yang pas untuk bulan Februari 2024 dalam kalender Masehi. Pada tanggal itu, ada beberapa momen penting yang dirayakan.
Salah satunya ada Hari Kabisat yang menandai bahwa tanggal tersebut muncul setiap 4 tahun sekali. Lalu apa saja yang dirayakan selain Hari Kabisat?
Di tanggal tersebut, kita mengenang Hari Kabisat yang terjadi sekali dalam empat tahun, selain itu, di Amerika Serikat juga menandai sebagai Hari Penyakit Langka serta merayakan Hari Roti Bakar Nasional. Berikut daftar perayaan yang diperingati setiap 29 Februari.
BACA JUGA: 27 Februari Memperingati Apa? Ada Hari Peringatan Peristiwa Pertempuran Selat Sunda Lho
Hari Kabisat
Sebuah fenomena langka hadir hampir setiap empat tahun sekali, menyajikan sebuah hari tambahan pada kalender yang kita kenal sebagai 29 Februari.
Hari yang dikenal sebagai Hari Kabisat ini, sebuah penanda dalam perjalanan waktu yang memberi kita kesempatan untuk menyelaraskan kalender dengan gerakan Bumi mengelilingi matahari.
Keterangannya sederhana, yakni 24 jam ekstra dimasukkan ke dalam kalender untuk memastikan keselarasan dengan siklus alamiah Bumi. Walaupun kalender modern menampilkan 365 hari, perjalanan sebenarnya Bumi mengitari matahari memakan waktu sedikit lebih panjang - sekitar 365,2421 hari.
Meskipun perbedaannya terasa kecil, namun selama berdekade-dekade dan bahkan abad, seperempat hari yang hilang tiap tahunnya akan bertambah.
Untuk mengoreksi kesenjangan ini dan memastikan keselarasan dengan siklus astronomi sejati, penambahan satu hari ekstra menjadi langkah yang diperlukan. Ini adalah cara untuk menggantikan waktu yang hilang dan mengembalikan kalender ke jalur yang benar dengan pergerakan langit.
Mengulik sejarahnya, selain mengukuhkan kekuasaannya atas Galia dan memprakarsai transformasi Roma dari republik menjadi kekaisaran, Julius Caesar juga memberikan kontribusi dalam menyusun ulang kalender Romawi.
Dengan pengetahuannya saat berada di Mesir, Caesar terkesan dengan presisi kalender matahari Mesir yang mengakomodasi 365 hari, dengan penambahan bulan interkalender sesuai observasi astronomi.
Bersama filsuf Sosigenes dari Aleksandria, Caesar mengadopsi pendekatan yang lebih sederhana, yakni menambahkan satu hari ekstra setiap empat tahun. Dengan kekhasan Romawi dalam memanipulasi panjang bulan Februari, hari tambahan ini secara alami jatuh pada bulan kedua dalam setahun, menciptakan Hari Kabisat yang kita kenal.
Tindakan Caesar tak berhenti di situ. Pada tahun 46 SM, ia memperkenalkan dua bulan ekstra untuk mengimbangi kesalahan interkalasi sebelumnya, dan Kalender Julian diberlakukan sejak 1 Januari 45 SM.
Meskipun demikian, pada abad ke-16, para ahli menyadari ketidakakuratan waktu yang tetap berlanjut-perkiraan Caesar yang menyebutkan bahwa setiap tahun berlangsung selama 365,25 hari sudah cukup mendekati, tetapi masih menghasilkan surplus sebanyak 11 menit pada setiap tahunnya.