SURABAYA, HARIAN DISWAY - Di tengah gempuran regenerasi dan transfer pemain, sosok Muhammad Hidayat bagaikan oase kesetiaan di tubuh Persebaya Surabaya.
Ditunjuk sebagai kapten oleh Paul Munster dalam laga melawan PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo pada Minggu, 3 Maret 2024, Hidayat menunjukkan performa gemilang, mengantarkan Bajol Ijo meraih kemenangan.
Duetnya dengan Ripal Wahyudi di lini tengah menjadi tembok kokoh yang menahan gempuran Hokky Caraka cs.
Tak hanya itu, Hidayat juga piawai dalam membangun serangan, terbukti dengan umpan panjangnya yang berbuah gol.
Hidayat merupakan satu-satunya pemain tersisa dari skuad juara Liga 2 2017.
Ketika banyak pemain kunci hengkang, ia tetap setia membela panji Persebaya. Tahun ini adalah tahun ketujuhnya bersama tim kebanggaan Arek Suroboyo.
BACA JUGA:Striker Persebaya Bruno Moreira Cetak Gol Panenka, Paul Munster Bilang Begini..
BACA JUGA:Persebaya Nyaris Sempurna Lawan PSS Sleman, Paul Munster Kecewa Karena Ini..
Di awal musim, Hidayat sempat kesulitan menembus tim utama. Namun, kerja kerasnya berbuah manis.
Kepercayaan Paul Munster mengantarkannya kembali ke lapangan, bahkan dipercaya sebagai kapten di musim ini.
Regenerasi memang penting, namun sebuah klub juga membutuhkan sosok legenda untuk membimbing pemain muda.
Tak hanya sebagai simbol, tapi juga sebagai penyambung kisah antar era.
Seperti Steven Gerrard di Liverpool, Fransesco Totti di AS Roma, dan Carles Puyol di FC Barcelona, Muhammad Hidayat pantas mendapatkan perlakuan yang sama.
Di era sepak bola modern, kesetiaan terhadap klub begitu langka. Dan Muhammad Hidayat menjadi contoh nyata kesetiaan itu di Persebaya Surabaya. (*)