HARIAN DISWAY - Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sejauh ini masih unggul dalam proses perhitungan yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, beragam tanggapan muncul baik pro maupun kontra.
Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara mengatakan, jika ada yang beranggapan pemerintahan Prabowo akan kembali ke sistem otoriter dirinya meragukan hal tersebut.
Dia mencontohkan, bagaimana saat Prabowo masih menjadi opisisi, tapi jalan yang dipilih tetap seusai demokrasi.
"Prabowo itu demokratis, beliau mendirikan Partai Gerindra dan sukses menjadi partai besar, meskipun pernah oposisi tapi itu tetap dalam koridor demokrasi, Pak Prabowo ini pernah menjadi oposisi jadi dia paham betul bagaimana mendengarkan kritik, menerima saran justru tidak otoriter karena dia pernah oposisi," kata Igor.
BACA JUGA:Rekapitulasi Disahkan, 16 dari 26 Juta Warga Jatim Pilih Prabowo-Gibran
Menurut dia, Prabowo merupakan tokoh yang tepat atau teladan bagi demokrasi di Indonesia, yang mau menerima kekalahan dan tetap mau berjuang di jalur politik yang konstitusional.
Kekalahan Prabowo pada Pilpres sebelumnya juga perlu menjadi contoh oleh anak bangsa lainnya. Jika sudah kalah tidak lantas tidak mau mengaku kalah, akui kekalahan dan ikut lagi dalam kontestasi berikutnya.
"Dia adalah contoh teladan yang baik bagi kehidupan demokrasi Indonesia yang ideal, tentu saja masih ada kekurangan dari sektor Pemilu tetapi dia konsisten, dia ikut Pemilu, dia betul-betul mau dan menang," klaim Igor. (*)