Lu Weibing, presiden Xiaomi menjelaskan bahwa sekitar 20 juta orang menggunakan smartphone premium dari perusahaan mereka, angka ini membantu menentukan harga dan strategi pemasaran untuk SU7.
"Dengan memasuki segmen premium, Xiaomi dapat bersaing dengan merek mapan seperti Tesla dan Nio," kata Abhishek Murali, seorang analis senior kendaraan listrik di Rystad Energy.
BACA JUGA: Harga dan Spesifikasi Xiaomi Redmi Note 13 Pro, Suguhkan Kamera 200 MP dengan OIS
"Menargetkan konsumen kaya Tiongkok dengan kendaraan listrik premium memungkinkan Xiaomi untuk mengimbangi biaya produksi yang tinggi yang sering dihadapi oleh perusahaan kendaraan listrik rintisan," tambahnya.
Peluncuran SU7 terjadi hanya beberapa hari setelah BYD, produsen kendaraan listrik terbesar di dunia, mencatatkan keuntungan tahunan rekor karena ekspansi mereka ke luar negeri.
Namun, sejumlah tantangan juga dihadapi oleh pesaing Xiaomi di pasar ini, dengan perusahaan seperti XPeng melaporkan kerugian bersih yang signifikan pada tahun 2023.
Dengan persaingan yang semakin sengit dan pasar yang terus berubah, langkah Xiaomi ke dalam industri mobil listrik menandai perkembangan penting dalam transformasi industri otomotif global. (Jessica Laurent)