"Karena kita punya target percepatan sendiri. Supaya bisa fungsional lebih awal,” jelas Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksanaan Jalan Nasional I Made Gede Widhiyasa saat dihubungi, Minggu, 31 Maret 2024.
Ia memastikan pengerjaan fisik FO Djuanda dan frontage sudah rampung. Kini, tinggal pengerjaan di luarnya yakni beutifikasi alias mempercantik area saja. Mulai dari taman, art lighting, hingga fasilitas umum seperti toilet dan musala.
Menurutnya, mempercantik jembatan tersebut amat penting. Mengingat FO Djuanda diharapkan tidak menjadi akses jalan semata. Melainkan juga diproyeksikan menjadi ikon kota. Itu bisa dilihat dari berbagai ornamen unik yang telah dipasang.
Selain hiasan lampu, ada juga parapet dinding jembatan oranye bermotif batik. Pilar-pilar penyangga jembatan pun tak dibiarkan polos. Tetapi, dimural dengan gambar udang dan bandeng yang menjadi simbol Kota Delta.
Tiang-tiang penyangga jembatan di sisi barat yang dimural dengan logo udang dan bandeng khas Kota Sidoarjo.-Boy Slamet/Harian Disway -
BACA JUGA:Uji Beban FO Djuanda Tuntas, Siap Beroperasi Dua Hari Lagi
“Beautifikasi ini tinggal dua persen. Termasuk nanti relokasi Pos Pomal, rumah panel dan pompa,” terang lelaki yang biasa disapa Dede itu. Itu berarti, operasional penuh FO Djuanda bakal segera dilakukan usai Lebaran.
Yang jelas, FO Djuanda dibuka kembali mulai besok hingga 19 April untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran. Setelah itu baru dievaluasi kembali. Terutama dilihat pola arus lalu lintas kendaraan.
Kabarnya, FO Djuanda akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Namun, Dede belum bisa memastikan. “Itu kami belum konfirmasi seperti apa nanti peresmiannya. Kami masih tunggu arahan dari atasan,” terangnya.
Di tengah FO Djuanda ini terlihat beberapa batang pohon yang ditanam sejak beberapa bulan lalu. Tingginya sekitar 4-6 meter. Penanaman itu atas permintaan dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau proyek pada November 2023.
BACA JUGA:FO Djuanda Bisa Diakses Mulai Pukul 10.00 Pagi Ini, Simak Perubahan Jalurnya
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau jembatan layang (Fly Over) Djuanda ri Bundaran Aloha, Waru, Sidoarjo jumat, 10 November 2023. Basuki meminta agar bundaran tersebut ditanami lebih banyak pohon-Kementerian PUPR-
Tampaknya, Basuki merasa kepanasan saat itu. Ia lantas meminta agar kawasan FO Djuanda lebih banyak ditanami pohon agar lebih hijau dan asri. “Diperbanyak tanamannya supaya lebih rimbun. Perkerasan untuk pedestrian juga dikurangi. Karena di sini kan cuacanya panas,” jelasnya.
Pembangunan FO Djuanda, yang sebelumnya bernama FO Aloha di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, bertujuan untuk mengurai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas di simpang tiga Bangah-Aloha.
Sekaligus memperlancar arus lalu lintas di JPL rel kereta api sisi timur menuju Bandara Internasional Juanda. Juga memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian.
Panjang FO ini mencapai 858 meter. Dirancang secara bertingkat dan menyilang (cross). Tingkat atas khusus kendaraan dari Sidoarjo ke Juanda sepanjang 435 meter. Tingkat bawah khusus kendaraan dari Juanda ke Surabaya sepanjang 423 meter. Yang dasar khusus jalur Sidoarjo ke Surabaya dan sebaliknya. Sementara lebar jembatan 8 meter. Dengan ruas 1 jalur dan 2 lajur. Masing-masing lajur selebar 3,5 meter. (*)