Ini berdasarkan kondisi ijtimak yang mencatat kondisi ketinggian hilal berkisar antara 4° 52,7 menit sampai 7° 37,8 menit, sementara elongasi berkisar antara 8° 23,68 menit sampai 10° 12,94 menit.
BACA JUGA:H-2 Lebaran, 112 Ribu Kendaraan Mudik Tinggalkan Surabaya
Menurut kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura (MABIMS) hal ini diprediksi telah memenuhi kriteria visibilitas hilal atau imkanur rukyat, yaitu tinggi hilal 3° dan elongasi sebesar 6,4°.
Seperti diketahui, MABIMS merupakan forum Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Forum tersebut telah menyepakati kriteria hilal, salah satunya untuk menentukan awal bulan Syawal.
“Jadi diprediksi kita akan menyelenggarakan salat idulfitri pada besok tanggal 10 April 2024, bertepatan dengan 1 Syawal 1445 Hijriah,” lanjut Saiful. Namun demikian, hal tersebut akan dikonfirmasi lagi dalam sidang isbat yang akan malam ini.
BACA JUGA:Wow! Pergerakan Pemudik H-3 Lebaran 2024 Capai 1,18 Juta Jiwa, Ini Detailnya..
Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Agama (Kemenag) RI, Sidang isbat akan digelar di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jalan MH. Thamrin, Jakarta dimulai pukul 17.00 WIB.
Sidang Isbat 1 Syawal 1445 H akan dilaksanakan secara tertutup dan dihadiri Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.
Pemantauan hilal atau rukyatul hilal digelar di berbagai provinsi. Kali ini, Kemenag menurunkan tim ke 120 lokasi.
Selanjutnya, hasil hisab dan rukyatul hilal tersebut akan dibahas dan ditetapkan dalam sidang isbat. Hasil penetapan Sidang Isbat 1 Syawal 1445 H akan diumumkan secara terbuka melalui konferensi pers malam ini.(*)