Di sisi lain, BUMN yang fokus pada ekspor, seperti Pertambangan MIND ID dan perkebunan PTPN, dapat memanfaatkan tren kenaikan harga untuk mengurangi dampak negatif terhadap neraca perdagangan.
Erick juga menyarankan BUMN yang memiliki utang luar negeri atau berencana menerbitkan instrumen dalam dolar AS untuk mempertimbangkan opsi hedging guna meminimalisir dampak fluktuasi kurs.
Erick menekankan perlunya semua BUMN tetap waspada dan memantau situasi ekonomi dan geopolitik saat ini, mengingat kemungkinan terjadinya kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
Hal ini direspon oleh para Direktur Utama BUMN seperti Nicke Widyawati dari PT Pertamina dan Sunarso dari PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), yang menegaskan komitmen untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam menghadapi dinamika kompleks dalam perekonomian global. (*)