Jurus Erick Thohir: Siapkan BUMN Hadapi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global

Kamis 18-04-2024,14:14 WIB
Reporter : Salman Muhiddin
Editor : Salman Muhiddin

JAKARTA, HARIAN DISWAY — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, memperingatkan BUMN untuk mengantisipasi dampak dari gejolak ekonomi dan geopolitik dunia yang semakin memanas. Hal ini disampaikan oleh Erick dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu, 17 April 2024.

Erick menyoroti gejolak ekonomi global, terutama terkait dengan langkah The Federal Reserve AS yang tidak akan segera menurunkan suku bunga acuan (Fed Fund Rate) menyusul tingginya inflasi di Amerika Serikat yang mencapai 3,5 persen.

Sementara itu, situasi geopolitik juga menjadi perhatian serius, khususnya dengan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran dalam beberapa hari terakhir.

"Dampak dari situasi ini telah terlihat dengan menguatnya dolar AS terhadap rupiah, serta kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang kini telah melampaui angka 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel," ungkap Erick.

Erick juga memprediksi bahwa harga minyak bisa mencapai 100 dolar AS per barel jika konflik di Timur Tengah meluas dan melibatkan Amerika Serikat.

Hal ini telah berdampak pada pelemahan rupiah yang mencapai kisaran Rp 16.000-16.300 per dolar AS dan berpotensi melewati Rp 16.500 jika tensi geopolitik tidak mereda.

BACA JUGA:Gelar Lomba Earth Day, Erick Thohir Ajak Insan BUMN Peduli Lingkungan

BACA JUGA:Erick Thohir Ajak Melek Literasi Digital dan Peduli Mental Health, Gen Z Sumut Antusias

Dalam konteks ini, Erick mendorong BUMN untuk segera mengambil langkah-langkah dalam meminimalisir dampak global.

Ini termasuk peninjauan ulang biaya operasional, belanja modal, manajemen utang yang akan jatuh tempo, serta rencana aksi korporasi. Erick juga menekankan pentingnya melakukan uji stres untuk melihat kondisi BUMN dalam situasi terkini.

Erick juga mengarahkan BUMN perbankan untuk menjaga proporsionalitas porsi kredit yang terdampak oleh volatilitas rupiah, suku bunga, dan harga minyak.

BUMN yang terpengaruh oleh impor bahan baku dan memiliki utang luar negeri dalam dolar AS, seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, dan MIND ID, diharapkan untuk mengoptimalkan pembelian dolar AS dalam jumlah besar dalam waktu singkat.

BACA JUGA:Erick Thohir Jalan Kaki Hadiri Kampanye Prabowo-Gibran

BACA JUGA:Erick Thohir Sebut Sepakbola Indonesia Akan Maju Jika Prabowo Presiden

"Serta melakukan kajian sensitivitas terhadap pembayaran pokok dan atau bunga utang dalam dolar yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat," tambah Erick.

Kategori :