Geopolitik Masih Memanas, Rupiah Diprediksi Terus Melemah

Kamis 18-04-2024,21:42 WIB
Reporter : Noor Arief Prasetyo
Editor : Noor Arief Prasetyo

Pertama, tensi geopolitik ke depan masih tinggi. Bahkan belum ada titik temu. Ini menimbulkan ketidakpastian global. Para investor pun melarikan dana mereka untuk aset yang lebih aman seperti dolar maupun emas.

Depresiasi rupiah ini begitu jauh dari APBN yang menargetkan Rp 15 ribu. Menurut Eko, BI saat ini terus memberikan intervensi. Terutama dengan operasi pasar. Menggelontorkan dolar untuk menciptakan sentimen positif. 

Tujuannya tak lain supaya rupiah tidak terdepresiasi hingga Rp 16.500 per dolar AS. Jika tembus di angka itu, artinya ini akan menjadi angka terjelek sepanjang sejarah. “Jangka pendek sebaiknya perlu kebijakan di luar operasi moneter,” jelas Eko.

Selain itu, stabilitas politik dalam negeri juga harus tetap dijaga. Apalagi kisruh Pilpres 2024 saat ini tengah berlangsung. Sidang pembacaan putusan sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) akan sangat berpengaruh.

“Itu bisa krusial. Nanti pasti akan dimanfaatkan oleh para spekulan,” tandasnya. Ia pun berharap keputusan MK tak menimbulkan kisruh politik lebih besar di dalam negeri. Ini demi menjaga pasar domestik. Juga menjaga iklim investasi di dalam negeri. (*)

 

Kategori :