HARIAN DISWAY – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) tengah mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus start-up sebagai tempat perpaduan antara pemerintah, industri, dan institusi pendidikan bertajuk Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.
Deputi bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Prof. Mohammed Ali Berawi mengungkapkan bahwa beberapa kampus ternama sudah menyatakan ketertarikan untuk bergabung dengan proyek pengembangan ekosistem start up di IKN ini.
"Sudah ada Stanford University yang akan berpartisipasi. Tujuh kampus besar nasional juga telah melakukan MoU (Memorandum of Understanding) dengan Otorita IKN dalam rangka pengembangan riset di IKN,” ujarnya di sela-sela kunjungan ke Newlab, pusat teknologi multidisiplin berbasis komunitas start-up di Kota New York, Amerika Serikat.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan misi perdagangan yang didukung oleh United States Trade and Development Agency (USTDA) pada Kamis, 25 April 2024.
“Lebih dari 40 perusahaan teknologi global dan pelaku industri telah menyatakan ketertarikan berpartisipasi dalam pembangunan IKN. Hal ini menjadi potensi bagi pengembangan Nusantara K-Hub sebagai pusat pengetahuan dan teknologi berkelanjutan, seperti halnya dengan Station-F di Paris dan Newlab di New York,” tambah Prof Ali
BACA JUGA: Dua Tahun Setengah, Proyek Pembangunan IKN Telan APBN Rp72 Triliun, Untuk Apa Saja?
Kunjungan ke Newlab kali ini dilakukan bersama Direktur Jenderal Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, perwakilan dari Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas).
Newlab sendiri menempati kompleks bangunan 128 di kompleks Brooklyn Navy Yard. Bekas bengkel pembuatan kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat di masa Perang Dunia II yang diubah diubahsuai (retrofit) untuk menjadi office space tempat riset dan pengembangan teknologi berbasis sosial.
Kampus pengembangan teknologi start-up di Newlab, New York Amerika Serikat memanfaatkan bekas bengkel kapal perang di Brooklyn Navy Yard-OIKN-
Sejak tahun 2016, Newlab telah digunakan untuk memfasilitasi 1.000 orang dari 250 perusahaan teknologi dan start-up.
Perusahaan-perusahaan tersebut datang dari berbagai sektor, seperti teknologi digitalisasi sektor konstruksi, smart pole, drone, dan energi terbarukan, dengan luas sekitar 7.800 meter persegi. Newlab terdiri dari ruang kerja dan laboratorium bersama untuk pengembangan teknologi terkini.
Prof. Ali mengungkapkan, sama halnya dengan Newlab, Nusantara Knowledge Hub (K-Hub) akan menjadi living lab atau laboratorium hidup bagi pengembangan teknologi. Pengembangannya akan dilakukan oleh konsorsium yang terdiri dari pemerintah, industri, serta institusi pendidikan dan pusat riset.
BACA JUGA:Presiden Instruksikan Pembebasan Lahan IKN Dilakukan Secara Damai Tanpa Merugikan Masyarakat
“Nusantara K-Hub seperti halnya Newlab di New York dan Station-F di Paris, merupakan upaya pemerintah untuk pengembangan pengetahuan dan teknologi terkini serta memfasilitasi perusahaan rintisan," jelas Ali.
Melalui Nusantara K-Hub, Ali mengungkapkan pihaknya akan mengundang industri, perusahaan rintisan, serta institusi pendidikan dan teknologi untuk melakukan pembangunan brainware, peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan kinerja bisnis di Indonesia.(*)