Diagnosisnya:
SUI dapat didiagnosis melalui pemeriksaan panggul. Dokter akan menilai kekuatan otot dasar panggul dan mencari tanda-tanda kelemahan atau disfungsi.
Berbagai tes seperti analisis urin, pencitraan ultrasound, dan studi urodinamik juga dapat dilakukan untuk mengevaluasi kondisi lebih lanjut.
Proses diagnostik juga dapat mencakup penilaian faktor-faktor seperti riwayat kesehatan, kebiasaan gaya hidup, dan potensi kondisi mendasar yang dapat berkontribusi terhadap SUI.
Semua aspek kesehatan akan dipertimbangkan secara hati-hati. Sehingga, para ahli dapat secara akurat mendiagnosis SUI dan mengembangkan rencana perawatan yang tepat sesuai kebutuhan individu.
BACA JUGA:Langkah Menjaga Kesehatan Reproduksi untuk Perempuan 30-40 Tahun
Perawatannya:
Salah satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan adalah pentingnya destigmatisasi seputar SUI. Tujuannya agar banyak perempuan yang berobat tanpa harus menanggung malu. Perempuan lain pun bakal termotivasi untuk berkonsultasi ke dokter jika mengalami kondisi serupa.
Salah satu caranya adalah latihan kegel untuk menguatkan otot pendukung kandung kemih. Latihan itu juga bisa mengontrol buang air kecil. Terapi itu dapat meningkatkan tonus otot dan koordinasi yang pada akhirnya mengurangi kebocoran urine.(Guruh Dimas Nugraha)