JAKARTA, HARIAN DISWAY - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan wilayah Indonesia telah memasuki musim peralihan dari penghujan menuju kemarau.
Meski demikian, BMKG menjelaskan bahwa baru sebagian kecil dari wilayah Indonesia yang memasuki musim kemarau, sementara sebagian besar wilayah lainnya masih berada dalam periode musim penghujan.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan, berdasarkan pengamatan BMKG hingga awal Mei 2024 kemarin, terhitung kemarau baru terjadi di 8% wilayah Indonesia.
"Meskipun demikian, sekitar 76 persen wilayah Indonesia lainnya, atau sekitar 530 Zona Musim (ZOM,Red) masih berada pada periode musim hujan," imbuh Ardhasena.
Lebih lanjut, Ardhasena menyebutkan ada total 56 ZOM yang telah memasuki musim kemarau. Wilayah-wilayah tersebut terdiri dari sebagian wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Musim kemarau juga melanda wilayah Riau bagian utara dan sekitar wilayah Pangandaran di Provinsi Jawa Barat.
BACA JUGA:Bukan Gelombang Panas, Inilah Penyebab Udara Panas di Indonesia
Untuk periode satu bulan kedepan, BMKG memprediksikan musim kemarau akan terjadi pada sebagian wilayah Nusa Tenggara, pulau Jawa, pulau Sumatra, Sulawesi Selatan, dan Maluku.
Selain itu, kemarau juga diprediksi akan masuki wilayah Papua bagian timur dan selatan.
Meski baru memasuki 8 persen dari wilayah Indonesia, musim kemarau kali ini membawa perubahan suhu udara panas yang cukup signifikan.
Ardhasena mencatat perhitungan suhu udara maksimum di Indonesia mencapai angka tertingginya di wilayah Palu dengan suhu 37,8°C pada 23 April lalu.
BACA JUGA:BMKG Ungkap Misteri Cuaca Panas dan Apa yang Terjadi di Indonesia
Kemudian suhu melebihi 36,5°C juga tercatat pada wilayah Medan di Sumatra Utara dengan suhu mencapai 37,0°C, kemudian wilayah Saumlaki di Maluku dengan suhu hingga 37,8° celcius. (Hayu Anindya Azzahra)