BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Atasi Banjir Semarang dan Grobogan
Petugas mempersiapkan bahan semai untuk Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Sabtu (25/10/2025).--
HARIAN DISWAY - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk menanggulangi banjir yang melanda wilayah Kota Semarang dan Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Pelaksanaan OMC oleh BNPB dimulai pada Sabtu, 25 Oktober 2025.
Operasi ini menjadi respons cepat atas curah hujan tinggi yang menyebabkan genangan luas sejak pertengahan pekan lalu.
Langit Semarang belum benar-benar beristirahat. Sejak Rabu, 22 Oktober 2025, hujan deras mengguyur tanpa henti dan menyebabkan banjir di sejumlah kawasan yang meliputi Genuk, Pedurungan, dan Kaligawe.
BACA JUGA:BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca di Jawa Timur dan Jawa Barat untuk Antisipasi Cuaca Ekstrem
Berdasarkan data BPBD Kota Semarang, genangan air mencapai ketinggian antara 20 hingga 80 sentimeter di berbagai titik.
Sebanyak 4.265 jiwa di Kecamatan Genuk dan 33.915 jiwa di Kecamatan Pedurungan terdampak banjir, meski belum ada laporan pengungsian.
Pompa-pompa pengendali banjir menjadi garda terdepan dalam mengurangi genangan. Namun, keterbatasan unit yang berfungsi optimal menyebabkan penanganan berjalan lambat.
Di Rumah Pompa Tenggang, dari enam unit pompa, hanya dua yang beroperasi, sementara empat lainnya masih dalam proses peningkatan kapasitas dari sistem diesel ke listrik.
BPBD Provinsi Jawa Tengah dan Pusdataru Jateng turut menurunkan sejumlah pompa tambahan untuk mempercepat penyedotan air.
BACA JUGA:BMKG dan BNPB Perkuat Koordinasi Hadapi Ancaman Tsunami Multisumber
Kondisi serupa terjadi di Kabupaten Grobogan. Hujan ekstrem sejak Selasa, 21 Oktober 2025 memicu luapan sungai-sungai besar seperti Serang, Lusi, dan Tuntang.
Sebanyak 2.263 rumah di 28 desa pada 14 kecamatan terdampak, sementara areal persawahan seluas 285 hektare terendam air.
Di Kecamatan Gubug, tanggul Kali Tuntang jebol di dekat jalur rel kereta Jakarta-Surabaya, memaksa petugas PT KAI, BBWS, dan BPBD melakukan penanganan darurat.
Menindaklanjuti kondisi tersebut, Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., menginstruksikan Kedeputian Bidang Penanganan Darurat untuk segera melaksanakan OMC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: