SURABAYA, HARIAN DISWAY - Seorang jamaah haji berinisial SM, 34 tahun asal Kabupaten Bondowoso harus menunda keberangkatannya setelah dinyatakan hamil.
Menurut tim kesehatan Embarkasi Surabaya, berdasarkan pemeriksaan rutin Wanita Usia Subur (WUS), kehamilan SM sudah berusia sekitar 6 minggu.
Itu artinya, SM tak memenuhi ketentuan laik terbang oleh tim kesehatan. Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya menjelaskan, batas kehamilan yang diizinkan adalah di atas 14 minggu dan kurang dari 26 minggu.
"Jamaah haji dari Bondowoso ini usia kehamilannya kurang dari 14 minggu sehingga belum diizinkan berangkat. Jatah kursi yang kosong akan diberikan pada jamaah lain yang masuk daftar Cadangan,” tutur Haris di Surabaya, Senin, 27 Mei 2024.
SM tidak menyangka dirinya hamil setelah menunggu selama 15 tahun. SM berangkat tahun 2024 ini karena ikut penggabungan dengan ibunya. Karena adanya kejadian ini, ibunda SM tetap berangkat ke tanah suci dan SM pulang ke daerah karena usia kehamilannya belum memenuhi syarat.
Sebagaimana diketahui, SM tergabung dalam kloter 50 dari Kabupaten Bondowoso. SM bersama Ibunda masuk ke Asrama Embarkasi Surabaya pada Kamis, 23 Mei 2024.
SM mengaku tak menyangka bahwa keberangkatan dia ke tanah suci harus tertunda. Padahal, SM telah sabar menunggu giliran haji selama 15 tahun. Dikarenakan usia kehamilannya, SM dipulangkan ke kampung halaman. Sementara sang Ibu tetap terbang ke Madinah.
Kini, pemberangkatan jamaah haji sudah memasuki gelombang II. Haris melaporkan Asrama Haji Embarkasi Surabaya, telah memberangkatkan 60 kloter, mencakup 22.244 jamaah atau 57 persen dari keseluruhan jamaah.
BACA JUGA:Sakit Jantung, Jamaah Haji Asal Pacitan Meninggal Dunia di Tanah Suci
Selain jamaah yang tertunda karena kehamilan, Abdul Haris juga menyampaikan ada beberapa jamaah yang tertunda karena alasan kesehatan. Mereka sedang mendapat perawatan intensif di RS Haji Sukolilo.
Haris juga mengungkapkan kabar duka jamaah haji. Hingga kini, ada empat jamaah haji asal Jawa Timur yang dinyatakan meninggal dunia. Dua jamaah meninggal dunia di tanah suci. Sedangkan dua jamaah lagi wafat di RS Haji Sukolilo sebelum diberangkatkan.
"Secara keseluruhan ada 29 orang (yang ditunda keberangkatannya. 2 orang dinyatakan wafat, Kemudian yang 9 orang kembali ke daerah. Sisanya itu kita sedang menunggu, sambil pengobatan," tandas Haris.(*)