HARIAN DISWAY - Masa depan tanpa sampah menjadi salah satu tujuan penting di era modern ini. Dengan pertumbuhan populasi yang terus meningkat dan pola konsumsi yang cenderung boros, persoalan limbah menjadi tantangan global yang perlu segera diatasi.
Dari tumpukan sampah di pinggir jalan, hingga plastik yang mencemari laut, sampah menjadi masalah yang tak kunjung usai. Namun, ditengah keputusasaan, pertanyaan pun muncul. Masa depan tanpa sampah, mungkinkah?
Jawabannya adalah mungkin. Tetapi membutuhkan usaha dan komitmen bersama. Untuk mencapai masa depan tanpa sampah, kita perlu melakukan perubahan besar dalam cara kita hidup, berproduksi, dan mengonsumsi.
BACA JUGA: Warisan Nada Putri sebagai “Wali Kota” CitraLand Surabaya, Dari Event Hingga Terobosan Kelola Sampah
Upaya mewujudkan masa depan tanpa sampah tak cukup jika hanya berfokus di hilir atau tata kelola limbah sisa konsumsi/produksi. Intervensi semata pada ujung ini selalu berisiko kalah cepat dengan peningkatan konsumsi dan produksi.
Pada saat konsumsi dan produksi (yang berisiko sampah) terus meningkat sementara pengelolaan limbahnya tak sanggup imbangi, sampah akan selalu muncul sebagai persoalan.
Intervensi penting dan fundamental justru di hulu, yang merupakan strategi pintu depan, di awal mula sebelum sampah teronggok di keranjang sampah. Di sinilah justru kendali atas masa depan tanpa sampah yang sesungguhnya.
BACA JUGA: Marriott Hotels Surabaya Ubah Sampah Plastik Jadi Paving Block
Untuk memahami dan mendalami hal ini, penting memulainya dengan melihat sampah dalam rangkaian panjang peristiwa. Sampah yang tidak datang tiba-tiba, ada proses dan peristiwa yang dilalui, ada aktor, kontributor yang terlibat di tiap prosesnya.
Sebelum sampah terjadi, ada produk yang dikonsumsi. Sebelum produk dikonsumsi produk tersebut kita beli. Sebelum kita beli, produk tersebut diproduksi di pabrik dan didistribusi di pasar hingga jaringan toko serta warung.
Sebelum produk tersebut diproduksi jadi barang jadi, ada sumber daya alam yang diambil untuk kemudian dipakai sebagai bahan baku produk. Agar sampah tidak terjadi, keseluruhan peristiwa tersebut mesti menjadi rangkaian siklus melingkar.
BACA JUGA: Ratusan Triliun Sampah Makanan di Indonesia
Yang tidak boleh putus. Paska produk dikonsumsi, sisa pakainya harus mampu terus digerakkan dan diputar baik itu untuk dipakai kembali atau pun menjadi sumber daya bagi kebutuhan konsumsi atau produksi berikutnya.
Inilah yang kemudian dipahami sebagai sistem metabolisme kota masa depan yakni kota tanpa sampah. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mewujudkan impian tersebut:
- Mengurangi penggunaan sampah plastik
- Mendaur ulang dan memanfaatkan sampah
- Meningkatkan kesadaran Masyarakat
- Inovasi teknologi pengolahan sampah
- Dukungan kebijakan pemerintah
BACA JUGA: Usai Mahasiswa Demo, Anggota Polres Situbondo Bersih-Bersih Sampah