HARIAN DISWAY–- Gangguan server Pusat Data Nasional (PDN) yang sudah berlangsung selama empat hari memicu kekhawatiran akan potensi kebocoran data. Pakar siber memperingatkan bahwa jika peretas berhasil mengakses server PDN.
Kebocoran data yang terjadi akan menimpa banyak hal, tidak hanya Ditjen Imigrasi, tetapi juga institusi lainnya yang menggunakan PDN untuk menyimpan data masyarakat.
Kekhawatiran ini muncul karena PDN hanya menyediakan infrastruktur untuk menyimpan data dari tiap-tiap instansi, terutama dari pemilik Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), baik pusat maupun daerah.
"PDN sendiri harus gamblang menjelaskan apa yang terjadi dan memaparkan BCP dari risiko semacam ini sejak awak," tutur Pratama Persadha, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber (CISSReC).
BACA JUGA:Gangguan Server PDN Lumpuhkan Layanan Publik, Garuda Indonesia dan Jemaah Haji Sempat Terdampak
Pratama menambahkan bahwa kejadian ini akan lebih berbahaya lagi jika peretas bisa sampai mengakses server di PDN. Kebocoran data yang terjadi akan menimpa banyak hal, tidak hanya Ditjen Imigrasi, tetapi juga institusi lainnya yang menggunakan PDN untuk menyimpan data masyarakat.
Sementara itu, pengamat teknologi dan ahli siber forensik Ruby Alamsyah mengatakan, kemungkinan besar pelaku serangan ransomware akan meminta tebusan sebagai syarat untuk mengembalikan sistem PDN kepada pemiliknya.
"Pelaku bisa melihat kelemahan sistem PDN sehingga begitu mudah diserang. Gejala serangan ransomware cukup kuat. Yakni sistem tiba-tiba mati dalam waktu berhari-hari. Seluruh data dalam sistem berhasil disandera oleh pelaku," ujar Roby.
Roby menambahkan bahwa seharusnya prosedur antisipasi terhadap gangguan harus menjadi perhatian utama. Seperti business continuity plan (BCP) atau disaster recovery plan (DRP).
"Makanya pemilik sistem, pemilik data itu kesulitan untuk menyalakan sistem secara langsung, baik berupa full system-nya maupun berupa data," ujar Roby.
Gangguan server PDN ini menjadi sorotan tajam terhadap keamanan infrastruktur digital di Indonesia. Pemerintah perlu segera mengambil langkah-langkah konkret untuk memperkuat keamanan PDN dan mencegah kebocoran data yang lebih besar.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong menegaskan segera berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Polri untuk mendalami dugaan tindak pidana di balik lumpuhnya server itu.
“Masih ditelusuri penyebab down-nya,” kata Usman kepada wartawan di Jakarta, kemarin..
Kini, Kementerian Kominfo masih berupaya memulihkan server. Sementara autogate bandara sudah mulai bisa beroperasi. (*)