Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun Baru Islam 1446 Hijriah Serta Keutamaannya

Sabtu 06-07-2024,16:59 WIB
Reporter : Jessica Laurent
Editor : Retna Christa

HARIAN DISWAY - Pergantian tahun baru Islam, 1446 Hijriah sudah di depan mata. Berdasarkan kalender Hijriah yang dirilis oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, tahun baru Islam jatuh pada Minggu, 7 Juli 2024.

Momentum ini menjadi waktu yang istimewa bagi umat Islam untuk merenungkan perjalanan setahun yang telah dilalui. Serta menyambut tahun baru dengan penuh harapan dan optimisme.

Menjelang pergantian tahun baru, tepatnya pada Sabtu, 6 Juli 2024 petang, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa akhir tahun Hijriah. Doa ini dibaca sebanyak tiga kali setelah salat Maghrib. Boleh baik secara berjamaah maupun sendirian.

BACA JUGA:Menag Ucapkan Selamat Tahun Baru Islam: Teladani Nilai-Nilai Hijrah Nabi dan Ulama Indonesia

Membaca doa ini adalah ungkapan syukur atas segala karunia Allah SWT di tahun yang telah berlalu, serta permohonan untuk mendapatkan limpahan rahmat dan keberkahan di tahun yang akan datang.


BACAAN doa akhir dan awal tahun Baru Islam 1446 Hijriah serta keutamaannya.--

Pada pergantian tahun baru, yaitu Minggu, 7 Juli 2024, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa awal tahun Hijriah.

Doa ini juga dibaca sebanyak tiga kali setelah salat Subuh, baik secara berjamaah maupun sendirian. Doa awal tahun Hijriah mengandung harapan dan cita-cita yang ingin diraih di tahun baru, serta permohonan kepada Allah SWT agar dimudahkan dalam meraihnya.

BACA JUGA:12 Keutamaan Puasa Senin Kamis, Amalan yang Rutin Dikerjakan Rasulullah

Membaca doa pada akhir dan awal tahun Hijriah adalah tradisi yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Doa-doa ini memiliki makna mendalam dan diharapkan dapat mengantarkan harapan dan cita-cita kita di bawah naungan Ilahi. Berikut bacaan doa akhir dan awal tahun Hijriah.

Bacaan Doa Akhir Tahun Hijriah


BACAAN doa akhir dan awal tahun Baru Islam 1446 Hijriah serta keutamaannya.--

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Allâhumma mâ 'amiltu min 'amalin fî hâdzihi sanati mâ nahaitanî 'anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ 'alayya bi fadhlika ba'da qudratika 'alâ 'uqûbatî, wa da'autanî ilat taubati min ba'di jarâ'atî 'alâ ma'shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ 'amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa'attanî 'alaihits tsawâba, fa'as'aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha' rajâ'î minka yâ karîm.

Artinya: "Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."

BACA JUGA:Keistimewaan Puasa Ayyamul Bidh Setelah Hari Tasyrik, Lakukan di Tanggal Ini

Kategori :