BACA JUGA:Makna Filosofis di Balik Seragam Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Pihak penyelenggara Olimpiade Paris 2024 berusaha menjelaskan bahwa pertunjukan tersebut merupakan interpretasi dari Dewa Yunani Dionysus dan bukan dimaksudkan untuk menghina.
Namun, penjelasan ini tampaknya tidak meredakan kemarahan yang meluas.
Selain kontroversi terkait parodi 'Perjamuan Terakhir', sejumlah penonton juga merasa kecewa dengan kemegahan upacara pembukaan yang dianggap kurang spektakuler dibandingkan upacara-upacara Olimpiade sebelumnya.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh lokasi yang tidak biasa untuk acara tersebut, yaitu di luar stadion, tepatnya di Sungai Seine di depan Menara Eiffel. (*)