"Di game kedua, lawan lebih percaya diri. Saya sudah mencoba berani lebih menekan tapi beberapa pukulan saya melebar," kata juara Asian Games 2018 tersebut.
Jojo, yang menjadi unggulan ketiga, harus puas menjadi runner up Grup L. Hanya juara grup yang bisa lolos ke babak berikutnya. Jojo meraih satu kemenangan atas Julien Carraggi 18-21, 21-11, 21-16 pada 27 Juli 2024.
Sementara itu, persaingan di Grup L sebenarnya sudah berkurang. Sebab, Kevin Cordon mundur karena cedera. Otomatis, hasil pertandingan Lakshya Sen vs Cordon dihapus. Sedangkan Jonatan tidak sempat melawan Cordon.
BACA JUGA:Taufik Hidayat Akan Dampingi Jonatan dan Ginting dalam Pemusatan Latihan di Prancis
BACA JUGA:Pesan Taufik Hidayat buat Jonatan Christie dan Anthony Ginting Jelang Olimpiade, Jangan Buka Medsos!
Sen berhak lolos ke babak 16 besar dengan hasil 2-0 setelah mengalahkan Carraggi 21-19, 21-14 di laga sebelumnya.
OLIMPIADE Paris 2024: Mengecewakan! Jonatan Christie gagal lolos ke 16 Besar setelah dikalahkan Lakshya Sen, 31 Juli 2024. -Yohan Nonotte-PBSI-Badmintonphoto
Pada Olimpiade Tokyo 2020, Jojo meraih hasil yang lebih baik. Ia lolos ke babak 16 besar. Tetapi langkahnya terhenti usai kalah dari Shi Yu Qi 11-21, 9-21.
"Ya pastinya sangat menyesal. Tapi inilah pertandingan. Dan sampai detik ini saya masih tidak tahu apa yang harus saya lalukan," jelasnya. "Tadi saya bermain sudah maksimal. Sedikit kesalahan di akhir babak pertama membuat musuh jadi percaya diri," tambahnya.
BACA JUGA:Olimpiade Paris 2024: Gregoria dan Ginting Menang Mudah, Tapi Sempat Tegang Akut
Meski begitu, ia masih mendapatkan pembelaan dari Chef de Mission (CdM) Tim Indonesia di Olimpiade Paris 2024, Anindya Bakrie. Anin yang menonton langsung Jonatan berlaga menyebut bahwa di Olimpiade, apapun bisa terjadi.
"Saya melihat langsung, memang lawannya sangat tangguh," kata Anin. "Tapi itu pertandingan. Ada yang menang ada yang kalah. Ini namanya Olimpiade banyak sekali kejutan. Fokus kita sekarang mendukung Ginting dan Gregoria yang main nanti sore," sebut Anin.(*)