Mengingat saat Covid-19, Pemprov Jatim bisa menghadapi situasi genting kala itu lantaran karena juga menggelar doa bersama. Tak lupa, Emil juga memberikan beberapa pesan dan dukungan bagi para pejuang dua garis yang mengikuti acara tersebut.
“Jangan lupa perjuangan yang dilakukan bukan hanya saat berjuang memperoleh, tapi juga saat sudah memperoleh,” ujar pria yang meraih gelar doktor ekonomi Pembangunan termuda dari Ritsumeikan Asia Pacific Univerity saat berusia 22 tahun itu.
Sementara itu, Dr. dr. Amang Surya P., SpOG., F-MAS dan dr. Ali Mahmud, SpOG., Subsp. FER dari ASHA menjelaskan bahwa acara itu dipersembahkan kepada para pasangan yang tengah menanti keturunan dalam rangka ikhtiar spiritual.
Menurut mereka, meskipun kemajuan teknologi di bidang fertilitas sudah berkembang dengan sangat baik, tapi keduanya menyoroti bahwa apa yang ASHA lakukan hanya merupakan bantuan dari sisi manusia. Adapun penentu keberhasilan dari semua bantuan manusia tersebut tetaplah kehendak Allah SWT. (*)
Artikel ini ditulis oleh Vrisca Sheilla, mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, peserta Magang Regular di Harian Disway.