Bakat memanjat kian terlihat ketika Veddriq SMA. Keahliannya itu semakin terasah saat dirinya mengikuti kegiatan penunjang Mahasiswa Pecinta Alam atau yang lebih akrab didengar sebagai MAPALA.
"Dulu ia sering ikut kegiatan MAPALA, jadi sering manjat tebing di alam," jelas Rosita. "Hal itu dilihat oleh pelatihnya. Ia kemudian diajak menjadi atlet profesional. Waktu itu dia ditunjukkan video Aspar Jaelolo," papar Rosita.
BACA JUGA:Juara Lagi, Veddriq Leonardo Makin Kokoh sebagai Climber Speed No 1 Dunia
"Mau nggak jadi atlet seperti ini? Pelatihnya bilang gitu waktu itu. Daripada sekedar suka, Veddriq mau jadi atlet. Kemudian dari situ ikutlah latihan, dan pertandingan," papar sang bunda.
Ajakan sang pelatih tadi yang secara tidak langsung mengantarkan Veddriq mulai dari nol hingga menjadi seperti sekarang. Menjadi pahlawan Indonesia yang menyabet medali Olimpiade Paris 2024.
PROFIL Veddriq Leonardo, peraih emas Olimpiade yang masa kecilnya suka panjat pohon. Foto: Veddriq menunjukkan tangannya yang luka-luka selama latihan memanjat.-Instagram Veddriq Leonardo-
Veddriq mencatat sejarah sebagai atlet Indonesia pertama yang merebut emas dari cabor panjat tebing.
BACA JUGA:Olimpiade Paris 2024: Desak dan Rajiah Raih Tiket Perempat Final Panjat Tebing
BACA JUGA:Olimpiade Paris 2024: Nyesek! Desak Made dan Rajiah Pulang Tanpa Medali
Dengan keberhasilan Veddriq Leonardo, perolehan medali Indonesia menjadi 2 medali. Pertama medali perunggu dari Gregoria Mariska Tunjung di cabor bulutangkis. Dan yang kedua, medali emas dari Veddriq cabor asal panjat tebing.
Medali yang diberikan kedua atlet tersebut menjadi kado terindah untuk seluruh masyarakat tanah air menyambut hari kemerdekaan Indonesia yang ke-79. (*)
*) Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya, peserta Magang Regular Harian Disway