Selain itu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto juga disebut-sebut bakal kena sasaran reshuffle. Tetapi, Jokowi memberikan isyarat bahwa posisi eks ketua umum Partai Golkar itu masih aman.
Hal itu disampaikan Jokowi saat ditanya wartawan tentang bagaimana posisi Airlangga Hartarto menyusul isu reshuffle kabinet. “Kalau di bawah Kabinet Indonesia Maju saya kira enggak ada masalah,” jawabnya.
Ketua DPP PDIP Deddy Yevri Sitorus pun mendengar kabar rencana reshuffle sejak pekan lalu. Semula, katanya, reshuffle hanya menyasar Menteri ESDM Arifin Tasrif. Namun, isu berkembang bahwa ada dua menteri PDIP yang masuk daftar.
“Nah, sekarang tambah lagi info, ada namanya Pak Yasonna Laoly dan Bu Bintang, kita enggak tahu yang mana,” jelas Deddy kepada wartawan, kemarin. Deddy pun tak mau mempermasalahkannya. Menurutnya, reshuffle memang hak prerogatif presiden.
Ia menegaskan bahwa PDIP hanya berkomitmen untuk terus mengawal pemerintahan Jokowi hingga akhir. Bila sudah tak dibutuhkan lagi, katanya, presiden berhak mengganti siapapun dalam susunan kabinet.
Juru Bicara DPP PDIP Chico Hakim juga buka suara. Ia hanya berharap reshuffle kabinet ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Terutama untuk mengatasi persoalan ekonomi dalam beberapa waktu terakhir.
“Dan banyak hal lagi terkait dengan percepatan IKN yang perlu juga dievaluasi. Jadi harapan kami reshuffle bukan untuk bagi-bagi jabatan,” jelasnya. Terutama karena alasan sinkronisasi dengan pemerintahan ke depan.
BACA JUGA:Jokowi Kumpulkan Kepala Daerah se-Indonesia: Gunakan IKN Sebagai Contoh Rencana Pembangunan Daerah
BACA JUGA:Jokowi Panggil Prabowo Presiden Terpilih Dalam Sidang Kabinet Perdana di IKN
Sejauh ini, dari empat menteri yang namanya masuk daftar reshuffle, hanya Arifin yang bisa dikonfirmasi. Ia tak membantah maupun membenarkan isu tersebut. “Sesuatu pasti ada waktunya. Tunggu saja,” tuturnya sambil tertawa kepada wartawan di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan International Airport, kemarin.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem Ahmad Ali mengaku tak mendengar kabar reshuffle kabinet. Terutama menyangkut kader Partai NasDem, Siti Nurbaya. Tetapi, ia menegaskan bahwa reshuffle sepenuhnya menjadi hak presiden.
"Ya memang mau diapakan? Memang ada hak apa kita? Nggak ada kan,” jelasnya. Dengan begitu, kata Ali, bila benar Jokowi akan melakukan reshuffle, maka NasDem tidak memiliki kewenangan apapun untuk memberikan masukan. (*)