Hal tersebut dikarenakan sang kekasih merasa gelisah sebab ARL mulai pagi tidak bisa dihubungi. Ia mencoba bertanya pada rekan korban, namun tetap masih belum menemukan ARL.
Alhasil, ia mencoba mendatangi kosan yang sudah ditinggali mendiang dokter muda itu sekitar setahun terakhir.
Selain itu, korban juga diketahui sudah pernah curhat kepada ibunya bahwa ia ingin mengundurkan diri dari program PPDS itu. Akan tetapi, ia terhalang kesepakatan yang sudah diteken karena merupakan penerima beasiswa sehingga harus mematuhi peraturan yang dibuat.(*)
Artikel ini ditulis oleh Vrisca Sheilla, mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, peserta Magang Regular di Harian Disway.