HARIAN DISWAY - Sirkuit Aragon kembali menggelar balapan musim ini, setelah absen dalam kalender balap musim lalu.
Kini, permukaan lintasan telah diperbarui dengan aspal baru, yang diperkirakan akan memberikan tantangan tersendiri bagi setiap pembalap. Kombinasi penggunaan ban akan kembali menjadi faktor penentu di lintasan.
Dirancang oleh desainer sirkuit top asal Jerman, Hermann Tilke, sirkuit ini menjadi salah satu yang paling difavoritkan oleh para pembalap. Dengan panjang 5.077 meter, Sirkuit Aragon menyajikan layout yang sangat variatif, terdiri dari 10 tikungan ke kiri dan 7 tikungan ke kanan.
Fitur bentuk dan topografi rancangan Tilke ini memiliki titik ketinggian tertinggi hingga 50 meter, memberikan sensasi naik-turun bukit yang menuntut konsentrasi penuh dari para pembalap.
Trek lurus yang menurun sepanjang hampir 1 km ini tidak sepenuhnya menggambarkan performa motor.
BACA JUGA:MotoGP 2025-2026: Thailand Gantikan Qatar Sebagai Seri Pembuka
BACA JUGA:Jorge Martin Raih Pole Position di MotoGP Austria 2024 Setelah Kalahkan Bagnaia
Di sini, skill pembalap menjadi faktor utama untuk menjaga keseimbangan dan traksi roda, terutama di tikungan dengan karakteristik naik-turun yang ritmenya terus berubah.
Adu skill pembalap akan terlihat jelas di tikungan 8, 9, dan 10, di mana tikungan 8 (ke kanan) dan 9 (ke kiri) sangat dekat dan cepat.
Selepas tikungan 9, pembalap langsung disambut oleh kontur lintasan parabolik ke kiri yang tidak pernah berakhir, bahkan hingga tikungan ke-11 dengan kecepatan yang terus berubah.
Jelang tikungan 11 berakhir, pembalap akan dihadapkan dengan titik pengereman ekstrem sebelum masuk ke tikungan ke-12 ke kiri. Tanjakan kecil kemudian langsung disambut oleh tikungan 13 ke kanan.
Saat keluar dari tikungan 13 inilah terdapat spot kamera TV dan fotografer yang paling menarik, dengan latar belakang tembok besar dari susunan batu yang tertata sangat rapi.
Keunikan lain dari Sirkuit Aragon adalah salah satu dari lima sirkuit yang arah treknya berlawanan dengan jarum jam (anti-clockwise), berbeda dengan kebanyakan sirkuit di rangkaian seri MotoGP. Tepat setahun setelah diresmikan untuk ajang balapan MotoGP pada 2010, Casey Stoner bersama Ducati sukses mencatatkan namanya dalam sejarah awal sirkuit ini.
Ducati, Honda, Yamaha, dan Suzuki pernah bergantian mencatatkan podium pertama di Sirkuit Aragon. Berbeda dengan Aprilia dan KTM, dua pabrikan ini belum pernah merasakan kemenangan di sini.
BACA JUGA:Sepak Bola Indonesia Mulai Dilirik Klub Liga Spanyol!