Salah satu kegiatan utama dalam tradisi Rabu Wekasan adalah membaca doa tolak bala. Doa itu diucapkan dengan harapan agar masyarakat terhindar dari musibah, bencana, atau hal-hal buruk lainnya yang diyakini mungkin terjadi pada hari tersebut. Biasanya, doa itu dipimpin oleh seorang tokoh agama atau kiai di masjid atau mushola setempat.
2. Salat Sunnah Rabu Wekasan
Sebagian umat Islam yang memperingati Rabu Wekasan juga melaksanakan salat sunnah khusus untuk memohon perlindungan dari bala. Salat sunnah ini biasanya dilakukan dengan cara yang mirip dengan salat sunnah pada umumnya. Tetapi dengan niat khusus memohon perlindungan dari bahaya.
BACA JUGA:Mengajari Anak Untuk Berpuasa Tanpa Paksaan
Ilustrasi umat beribadah di hari Rabu Wekasan-Pixabay/ Rudolf Langer-Pixabay/ Rudolf Langer
3. Sedekah dan Kenduri
Tradisi sedekah atau kenduri juga umum dilakukan dalam rangka Rabu Wekasan. Masyarakat akan menyiapkan makanan untuk dibagikan kepada tetangga, kerabat, dan orang-orang yang membutuhkan. Makanan yang disajikan sering kali berupa nasi berkat atau tumpeng. Kenduri itu dilakukan sebagai bentuk syukur dan doa bersama agar terhindar dari bahaya.
4. Mandi Safar
Di beberapa daerah, seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, terdapat tradisi mandi Safar pada Rabu Wekasan. Mandi ini dilakukan dengan tujuan membersihkan diri dari energi negatif atau bala. Air yang digunakan untuk mandi biasanya telah diberi doa atau telah dicampur dengan kembang setaman (bunga-bunga yang harum).
BACA JUGA:5 Keutamaan Puasa Asyura, Dapat Pahala Setara 10.000 Malaikat Hingga Hapus Dosa Setahun
5. Pembacaan Shalawat dan Surat Yasin
Pembacaan shalawat dan Surat Yasin juga menjadi bagian dari tradisi Rabu Wekasan. Pembacaan itu dilakukan di masjid atau di rumah-rumah sebagai bagian dari acara doa bersama. Shalawat dan Surat Yasin dibacakan untuk memohon keselamatan, keberkahan, dan perlindungan dari segala macam bala.
6. Membuat Bubur Suro
Di beberapa daerah, masyarakat juga memiliki tradisi membuat bubur Suro sebagai bagian dari peringatan Rabu Wekasan. Bubur itu dibuat dengan beras yang dimasak bersama dengan santan dan diberi berbagai bumbu serta lauk-pauk.
Bubur Suro biasanya dibuat dan dibagikan kepada tetangga atau sanak saudara sebagai bentuk sedekah dan permohonan perlindungan dari Tuhan.
BACA JUGA:Naik Haji Bersama Mabruro (2): Naik Bus Eksekutif ke Mekkah, Jalani Umrah Sunnah Pertama