SURABAYA, HARIAN DISWAY - Inovasi Kornelius Sofinner Ndruru patut diacungi jempol. Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu sukses memanfaatkan limbah filter rokok untuk mengurangi dampak kerusakan jalan aspal.
Awalnya, mahasiswa dari Departemen Teknik Infrastruktur Sipil (DTIS) tersebut menjumpai banyak aspal jalan yang cepat rusak akibat paparan panas sinar matahari dan beban kendaraan berlebih.
Pada penelitian tugas akhirnya, Kornelius menggunakan kandungan selulosa asetat yang tinggi pada filter rokok untuk dijadikan polimer jalan aspal.
BACA JUGA: Akademisi ITS Curhat ke Menteri PAN-RB, Sulitnya Raih Profesor Desain
Penambahan polimer pada campuran jalan aspal sendiri berperan sebagai bahan pengikat antara aspal dengan agregat.
“Selain kandungannya, filter rokok juga dipilih karena keberadaannya yang melimpah,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis, 5 September 2024.
Padatan aspal yang telah ditambahkan dengan filter rokok enkapsulasi hasil penelitian Kornelius Sofinner Ndruru, mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS.-Humas ITS-
Dalam proses penerapannya, filter rokok perlu melewati beberapa tahapan sebelum dicampurkan dengan agregat jalan aspal lainnya.
Pertama, filter rokok dibersihkan dan dikeringkan agar kandungan bakteri dan airnya hilang, serta rongga pada filter rokok berkurang dan tertutup.
BACA JUGA:Akademi Sepak Bola Prancis Resmi Hadir di Surabaya: FFF Hadir di SIS, Bogowonto, dan Stadion ITS
BACA JUGA: Gempa Megathrust Ancam Wilayah Indonesia, Pakar Geologi ITS Beri Saran Ini
Pada tahapan ini, filter rokok akan mengalami penyusutan ukuran dan menjadi lebih kuat.
Tahap selanjutnya, pemuda asal Nias, Sumatera Utara itu, menjelaskan bahwa filter rokok yang sudah kering dan kaku akan dilapisi dengan aspal atau disebut sebagai proses enkapsulasi.
Lantas ia menggunakan takaran aspal sebanyak 20 persen dari berat total filter rokok yang digunakan.