Gempa Megathrust Ancam Wilayah Indonesia, Pakar Geologi ITS Beri Saran Ini

 Gempa Megathrust Ancam Wilayah Indonesia, Pakar Geologi ITS Beri Saran Ini

Kawasan gempa Megathrust di Indonesia.--Pusgen 2017

HARIAN DISWAY - Indonesia, sebagai salah satu negara dengan aktivitas tektonik paling aktif di dunia, kembali dihadapkan pada ancaman bencana alam. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap potensi terjadinya gempa besar Megathrust yang bisa mengguncang wilayah Indonesia.

Menyikapi ancaman ini, Pakar Geologi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Amien Widodo memberikan penjelasan mendalam.

BACA JUGA:BMKG Ajak Swasta Sadar Resiko Gempabumi dan Tsunami, Beri Contoh Bandara YIA Yang Tahan Gempa Megathrust 8,7

BACA JUGA:Otoritas Jepang Cabut Peringatan Gempa Dahsyat 

Menurutnya, megathrust adalah gempa yang dihasilkan oleh tumbukan antara lempeng-lempeng bumi pada kedalaman 0-70 kilometer. 


Peneliti Senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Dr Amien Widodo-Dok ITS Surabaya-HARIAN DISWAY

Gempa Megathrust terjadi karena hambatan antar bidang lempeng, sementara lempeng-lempeng ini terus bergerak,” jelas Amien dalam keterangan resminya, Minggu, 18 Agustus 2024.

Indonesia berada di persimpangan tiga lempeng tektonik besar: Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Samudra Hindia. 

Amien menjelaskan bahwa pergerakan konstan dari lempeng-lempeng ini telah berlangsung selama jutaan tahun, dengan kecepatan antara dua hingga sepuluh sentimeter per tahun. 

Akumulasi energi akibat pergerakan itu dapat memicu gempa bumi besar. “Tumbukan antara Lempeng Samudera Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia berpotensi besar memicu gempa Megathrust,” ungkapnya.

Dosen Departemen Teknik Geofisika dan Peneliti Senior di Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim ITS itu menyebutkan bahwa daerah-daerah seperti pantai barat Sumatera, pantai selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, Maluku Utara, Sulawesi, dan Papua sangat rentan terhadap gempa ini. 

"Pergerakan lempeng tektonik yang berkelanjutan memastikan bahwa gempa Megathrust akan terus berulang di wilayah-wilayah ini,” jelasnya.

Namun, kata Amien, kendati Megathrust dapat memicu gempa berkekuatan besar, sebagian besar gempa yang terjadi di zona ini berskala kecil. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: